Skip to main content

ASAL MULA SINGKUT

ASAL MULA SINGKUT


asal mula singkutPada zaman dahulu ada sebuah tempat yang masih hutan belantara.Kemudian datanglah orang-orang dari jawa untuk membuka proyek transmigrasi di tempat itu, orang yang pertama kali membuka proyek itu yaitu Sudibyo pada tahun 1970, selanjutnya barulah di buka lahan untuk para transmigrasi.
          Pada tahun 1975 mulai berdatangan orang-orang transmigrasi dari daerah lain. Menurut pendapat orang asli daerah itu, sebelum orang transmigrasi datang, sudah ada penduduk asli/pribumi daerah itu.
          Dalam transmigrasi tersebut mereka datang dari berbagai daerah seperti Solo, Cianjur, Cilacap, Gunung Kidul dan sebagainya. Ketika mereka telah datang ke daerah itu, para transmigran tersebut sangat tertarik terhadap keindahan alam, kekayaan alam,dan hasil bumi di kawasan tersebut sehingga mereka memilih untuk tinggal sementara waktu.
Pada suatu hari,mereka melihat ada sungai yang cukup luas dan panjang,lalu para transmigran tersebut membasuh muka serta minum air dari sungai tesebut. Konon katanya apabila ada orang yang membasuh muka atau minum air di sungai tersebut,mereka tida bisa kembali ke daerah asal mereka. Akhirnya hal tersebut terjadi pada orang-orang yang minum air tersebut. Hingga akhirnya mereka hanya bisa melakukan aktifitas di daerah tersebut.
Jadi para orang-orang yang telah datang tersebut tidak dapat kembali ke tempat asal mereka (nyangkut). Kemudian diberilah nama daerah itu SINGKUT . Nama Singkut diambil dari kata “sangkut” yang berarti nyangkut. Karena orang-orang yang telah datang tersebut tidak bisa kembali (nyangkut).

Comments

Popular posts from this blog

Profil Perusahaan PT Tunggal Perkasa Plantation

PT Tunggal Perkasa Plantation Inhu Riau Sejarah Perusahaan Pada tahun 1918 terdapat tiga perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dengan luas lahan 28.000 ha yang berada di Air Molek, Riau. Perusahaan tersebut adalah NV Cultur Maatachappij Indragiri milik Swiss, Indragiri Rubber Limited (IRL) dan Klawat Syndicate yang merupakan joint venture antara perusahaan Inggris dengan Strut Company Malaysia.  Ketiga perusahaan tersebut dinasionalisasikan oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) pada tahun 1963 dan pengelolaannya diserahkan kepada PT Perkebunan Indragiri (PT PI) yang kemudian dilikuidasi kembali oleh pemerintah RI dan diserahkan kepada PT Kulit Aceh Raya Kapten Markam (PT Karkam). Pada tahun 1964 PT Karkam diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Setelah itu, pada tahun 1966 - 1968 perkebunan tersebut diserahkan kepada PT Aslam Karkam II (PT Askar II) dan pada tahun 1968 - 1969 perkebunan tersebut diserahkan kembali kepada PT Perkebunan Indragiri. Pada Tahun 1969 - 1971 per