Tugas Individu Dosen Pembimbing
Dasar Dasar Perlindungan Tanaman Lenny Sasmita, S.P., M.Si
BIOTEKNOLOGI PERLINDUNGAN
TANAMAN
DISUSUN
OLEH
LUTFI
ARIFIN (11282100207)
KELAS
IIA
JURUSAN AGOROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2013
KATA
PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini, dan kami buat dengan waktu yang telah di
tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat
belajar dengan baik dan benar mengenai Bioteknologi Perlindungan Tanaman.
Penulis mengucapkan
terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi kepada kami dalam
penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari
penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini
kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Amien..
Pekanbaru, Maret 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar
Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan
dan Manfaat Penulisan............................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Pengertian
Bioteknologi......................................................................... 3
B. Ciri-ciri
Bioteknologi............................................................................. 5
C. Jenis-jenis
Bioteknologi......................................................................... 8
D. Macam-macam
Bioteknologi................................................................. 8
E. Aplikasi
Bioteknologi Tanaman............................................................. 8
F. Keuntungan
dan Kerugian Penerapan Bioteknologi.............................. 8
BAB
III PENUTUP............................................................................................. 13
A. Kesimpulan.......................................................................................... 13
B. Kritik
dan Saran................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) yang cepat memberikan pengaruh pada pola kehidupan manusia.
Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri bahwasanya sebagian besar aspek kehidupan
manusia telah memanfaatkan teknologi. Bioteknologi adalah salah satu jenis
teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini. Bioteknologi merupakan ilmu
terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika,
dan biologi molekuler. Bioteknologi ini merupakan penerapan teknik
pendayagunaan organisme hidup atau bagian dari organisme untuk membuat
modifikasi, meningkatkan atau memperbaiki sifat makhluk hidup serta
mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus.
Bioteknologi telah banyak sekali
membantu manusia dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya. terutama
di bidang produksi bahan pangan khususnya bidang pertanian dan perkebunan.
Karena dengan adanya bioteknologi ini manusia bisa meningkatkan nilai bahan
mentah dengan bantuan mikroorganisme.
Bioteknologi biasanya dimanfaatkan
karena keuntungannya, namun bioteknologi pada tumbuhan ini berbeda dari
bioteknologi yang lain misalnya bioteknologi pada perternakan, bioteknologi
pada manusia dan lain sebagainya. Biasanya apabila bioteknologi itu mengalami
kegagalan maka akan menyebabkan kecacatan, namun untuk tumbuhan hal ini justru
menimbulkan sesuatu yang berbeda dan sifatnya unik.
Oleh karena itu sangatlah bermanfaat
untuk kita bila kita mempelajari bioteknologi dan dengan adanya bioteknologi
ini manusia diharapkan bisa menciptakan segaligus menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi kehidupan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian, ciri-ciri, dan jenis
jenis bioteknologi?
b. Apa saja macam macam bioteknologi
itu?
c. Bagaimana pengaplikasian
bioteknologi pada tanaman?
d. Apakah keuntungan dan kerugian
bioteknologi?
C. Tujuan dan Manfaat penulisan
a. Mengetahui pengertian, ciri-ciri,
jenis-jenis dan macam bioteknologi
b. Mengetahui pengaplikasian
bioteknologi pada tanaman
c. Mengetahui keuntungan dan kerugian
bioteknologi
d. Men
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian bioteknologi
Sejak tahun 6000 SM orang-orang
telah mengenal fermentasi pada bahan makanan misalnya untuk membuat bir. Namun
bukti bahwa suatu fermentasi dilakukan oleh mikroorganisme baru diketahui
setelah seorang melakukan penelitian yaitu Louis Pasteur pada tahun 1857-1876.
Revolusi bioteknologi yang maju
diawali dengan penemuan struktur DNA oleh Watson dan Crick pada tahun 1953.
Namun hal ini telah diramalkan oleh Alvin T. Pada tahum 1900. Alvin menyatakan
bahwa di abad 20 sampai pada abad 21 ada empat teknologi yang sangat berperan
dalam kehidupan manusia, yaitu : mikroeloktronika, teknologi energi alternatif,
aeronautika, dan bioteknologi.
Bioteknologi bersal dari kata Bio
= hidup dan Teknologi. Bioteknologi merupakan suatu teknologi yang
memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk dan jasa guna
kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi.
Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya
untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Adapun sasaran dari bioteknologi
ini diantaranya adalah pangan, pertanian, kedokteran, pertambangan, lingkungan
dll.
B. Ciri – Ciri Bioteknologi
Ø Adanya agen bioteknologi berupa
mikroorganisme, tumbuhan atau hewan.
Ø Adanya pendayagunaan secara
teknologi dan industri
Ø Produk yang dihasilkan berupa hasil
ekstrasi dan pemurnian
C. Jenis Jenis bioteknologi
Bioteknologi dibedakan menjadi dua
macam yaitu bioteknologi klasik atau konvensional dan bioteknologi modern.
Adapun definisinya sebagai berikut:
a. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah
praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan sederhana tanpa
rekayasa genetika. Adapun contoh dari bioteknologi konvensional ini yaitu pada
proses pembuatan bir, tempe, roti dll.
b. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan
praktik bioteknologi yang diperkaya dengan teknik rekayasa genetika (suatu teknik
manipulasi materi genetikal). Adapun contoh dari bioteknologi modern ini yaitu
pada proses pembuatan tumbuhan yang kuat atau tahan terhadap hama dan penyakit
serta buahnya sifatnya tahan lama.
D. Macam – Macam Bioteknologi
Perkembangan bioteknologi molekuler
memberikan dampak yang besar terhadap kemajuan berbagai cabang ilmu termasuk
pemuliaan tanaman (plant breeding). Tidak dipungkiri lagi bahwa dengan adanya
bioteknologi telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam penyediaan pangan
dunia. Banyak bioteknologi yang telah dikembangkan pada saat ini. Adapun
bioteknologi yang telah dikembangan pada tanaman diantaranya yaitu :
1. Kultur Jaringan
Kultur jaringan tumbuhan merupakan teknik
perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan yang didasarkan pada sifat totipotensi
tumbuhan. Totipotensi merupakan kemampuan sel atau jaringan organisme untuk
tumbuh menjadi individu baru. Totipotensi tumbuhan dalam proses kultur jaringan
dapat berkembang menjadi tumbuhan lengkap jika dalam kondisi yang memungkinkan.
Dengan kultur jaringan dalam waktu yang bersamaan dapat menghasilkan atau
memperoleh bibit tanaman dalam jumlah yang banyak.
1)
Macam-macam
kultur jaringan
Berbagai bagian tanaman dapat
digunakan sebagai eksplan dalam kultur jaringan.
a) Kultur meristem, menggunakan
jaringan pada akar, batang, serta daun yang muda atau meristematik
b) Kultur anter, menggunakan kepala sari sebagai
eksplan.
c) Kultur embrio, menggunakan embrio.
Misalnya pada embrio kepala kopyor yang sulit dikembangkan secara alamiah.
d) Kultur protoplas, meggunakan sel
jaringan hidup sebagai eksplan tanpa dinding.
e) Kultur kloroplas, menggunakan
kroloplas. Kultur ini biasanya untuk memperbaiki atau membuat varietas yang
baru.
f) Kultur polen, menggunakan serbuk
sari sebagai eksplannya.
2)
Prosedur
Kultur Jaringan
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam prosedur kultur jaringan diataranya:
a)
Persiapan
Media yang digunakan merupakan media
yang cair dan padat. Kedua media ini dimasukkan dalam erlenmeyer yang ditutup
dengan kain kasa steril dan alumunium foil. Setelah di sterilkan media kultur
disimpan dalam tempat steril.
b)
Pengambilan
dan Perawatan Eksplan
Eksplan dapat diambil dari tunas
pucuk, ketiak daun, ujung akar, atau daun muda. Eksplan harus di sterilkan juga
agar tidak ada bakteri yang terdapat pada eksplan. Bahan eksplan disterilkan
dengan larutan kalsium hiploklorid 5% selama 5 menit lalu bilas eksplan
beberapa kali dengan menggunakan akuades.
c)
Pengocokan
Botol yang sudah di tanami eksplan
diletakkan di atas meja pengocok yang sudah dinyalakan dengan frkuensi 60-70
kali per menit. Adapun tujuan dari pengocokan tersebut sebagai berikut:
Ø Menggiatkan kontrak antara permukaan
eksplan dengan larutan media
Ø Memudahkan peserapan larutan nutrisi
ke dalam jaringan eksplan
Ø Melancarkan sirkulasi udara,
sehingga udara dapat masuk kedalam media
Ø Merangsang terpisahnya PLB yang
terbentuk.
d) Media
Media tanam terdiri dari dua jenis yaitu media cair dan
media padat. Media cair berfungsi untuk menumbuhkan eksplan sampai terbentuk
PLB sedangkan media padat digunakan untuk menumbuhkan PLB sampai plantlet.
Ada banyak
media kultur jaringan yang penamanya diambil dari nama penemunya, seperti :
1)
Murashige
dan Skoog (1962),
dapat digunakan hampir semua jenis kultur, terutama pada tanaman herba
2)
White
(1934), baik digunakan dalam kultur
tanaman tomat
3)
Vacin
dan Went, dapat
digunakan untuk kultur pada anggrek
4)
Nistch
and Nistch, biasanya
digunakan dalam kultur serbuk sari dan kultur sel.
5)
Scenk
and Haberlandt
(1972), cocok untuk kultu jaringan monokitil.
2. Hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa
Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang berarti
bekerja. Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam
praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang
digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antaralain metode
kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir(menggunakan media
pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan
lain-lain). Pada umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah. Namun, dalam
hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah
nutrien sebagai sumber makanan bagi tanaman. Apakah cukup dengan air dan
nutrien? Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan
CO2.
Cahaya telah terpenuhi oleh cahaya
matahari. Demikian pula CO2 sudahcukup melimpah di udara.
Sementara itu kebutuhan air dan mineral dapat diberikan dengan sistem
hidroponik, artinya keberadaan tanah sebenarnya bukanlah hal yang utama.
Beberapa
keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik, antara lain:
Ø Tanaman dapat dibudidayakan di
segala tempat
Ø Risiko kerusakan tanaman karena
kurang air dan erosi tidak ada
Ø Tidak perlu lahan yang terlalu luas
Ø Pertumbuhan tanaman lebih cepat
Ø Bebas dari hama
Ø Hasilnya berkualitas dan
berkuantitas tinggi.
Adapun
jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari golongan tanaman hias
antara lain.
ü Philodendron
ü Dracaena
ü Aglonema
ü Spatyphilum.
Adapun
golongan dari sayuran yang dapat dihidroponikkan, antara lain :
ü Tomat
ü Paprika
ü Mentimun
ü Selada
ü Sawi
ü Kangkung
ü Bayam.
Adapun
jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan, antara lain:
ü Jambu air
ü Melon
ü Kedondong bangkok
ü Belimbing.
3. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan kegiatan
manipulasi gen untuk mendapatkan produk yang baru dengan cara membuat DNA
rekombinan melalui penyisipan gen. DNA rekombinan adalah DNA yang urutannya
telah di rekombinasikan agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita
inginkan.
Ada dua komponen yang terlibat dalam
rekayasa genetika, yaitu plasmid dan enzim.
a. Plasmid
Plasmid merupakan molekul DNA rangkap berbentuk cincin yang
khusus terdapat pada bakteri. Dalam rekayasa genetika plasmid berfungsi sebagai
vektor (kendaraan) yang digunakan untuk mentransfer dan memperbanyak gen-gen
asing.
b. Enzim
Enzim berperan sangat penting terhadap rekasa genetika, di
dalam proses rekayasa genetika terdapat dua macam enzim yang terlibat langsung,
yaitu:
ü Enzim Restriksi Endonuklease
Enzim Restriksi Endonuklease, berfungsi untuk memotong rantai DNA sehingga dikenal
sebagai gunting biologi. Enzim ini mempunyai kemampuan untuk mengenal dan
memotong urutan nukleotida tertentu pada DNA.
ü Enzim Ligase
Enzim Ligase, berfungsi untuk merekatkan fragmen-fragmen DNA.
Didalam
rekayasa genetika terdapat empat macam teknik, diantaranya yaitu:
a. Teknik Plasmid
Plasmid merupakan gen yang melingkar
yang terdapat dalam sel bakteri, tak terkait pada kromosom. Melalui
teknik ini para ahli dalam bioteknologi dapat mengembangkan tanaman
transgenik yang resisten terhadap hama penyakit, terhadap tanah yang kering dan
kurang subur.
b. Teknik Hibridom
Teknik hibridoma yaitu penggabungan
dua sel dari organisme yang sama atau pun dari sel organisme yang berbeda,
sehingga menghasilkan sel yang tunggal, yang memiliki kombinasi dari kedua sel
tersebut.
c. Terapi Gen
Terapi gen yaitu perbaikan kelainan
genetik dengan memperbaiki gen. Terapi gen ini biasanya digunakan untuk
penyakit fatal misalnya, kanker
d. Teknik Kloning.
Kloning berasal dari kata Yunani
kuno, clone yang berarti ranting atau cangkokan. Istilah kloning ini digunakan
untuk menyebut sekelompok makhluk hidup yang dilahirkan tanpa proses seksual.
Oleh karena itu seiring dengan berkembangnya bioteknologi
yang lebih maju kini telah dihasilkan berbagai tanaman transgenik, contohnya
seperti tanaman yang kebal terhadap hama dan tanaman yang dapat memfiksasi
nitrogen sendiri.
ü Tanaman yang Kebal terhadap Hama dan
Penyakit
ü Tanaman yang dapat Memfiksasi
Nitrogen
4. Aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang
berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik
adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan modifikasi dari
hidroponik (mem-berdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara
disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang
ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Prinsip dari aeroponik
adalah sebagai berikut. Helaian styrofoam diberi lubang-lubang
tanam dengan jarak 15 cm. Dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool,
anak semai sayuranditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai
bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofom terdapat sprinkler (pengabut)
yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.
E. Aplikasi Bioteknologi pada Tumbuhan
a.
Vaksin
pada Tanaman
Hasil panen lahan pertanian biasanya sangat rentan terserang penyakit, terutama
penyakit yang disebabkan oleh virus. Dengan adanya infeksi oleh berbagai
macam virus, suatu tanaman akan terganggu pertumbuhannya, kualitasnya
menurun, dan secara otomatis pasti akan menurunkan penghasilan para petani.
Namun, sekarang para petani telah berhasil membuat alternatif dengan
membuat pemberantas virus alami. Salah satu cara yang diterapkan
yaitu dengan menyuntikan semacam vaksin ke dalam tubuh tanaman. Seperti halnya
vaksin folio, vaksin ini mengandung strain virus yang telah
dilemahkan. Vaksin ini kemudian membuat suatu tanaman kebal
terhadap virus tertentu.Namun, selain menggunakan metode suntikan,
sekarang telah ditemukan cara untuk menghasilkan kekebalan dalam
tubuh tanaman, yaitu dengan cara menyisipkan sebuah gen
dari virus TMV (Tobacco Mosaik Virus) ke dalam tubuh tanaman
tembakau. Kemudian gen ini menghasilkan protein seperti yang di temukan di
permukaan tubuh virus TMV, dan kemudian dia bekerja sebagai imun TMV dalam
tubuh tanaman tersebut. Hal ini disebabkan TMV mempunyai susunan tubuh yang
terdiri atas protein sub unit sebagai mantel, dan untaian molekul RNA.
Langkah pertama untuk melakukan proses penyisipan gen yaitu dengan cara mengkonversikan
RNA dari mantel virus ke dalam cDNA sebuah bakteri yang bisa
disisipi. Kemudian gen dari bakteri tersebut ditransfer ke agrobakter yang
bertindak sebagai vector. Agrobakter mampu disisipi DNA tersebut karena dia
mempunyai plasmid TI. Kemudian DNA agrobakter tersebut disisipkan ke dalam satu
sel tanaman, dan sel tanaman tersebut ditumbuhkan dalam kultur yang sesuai.
Setelah tumbuh besar tanaman tersebut diuji coba dengan virus (TMV)
setelah melakukan percobaan tersebut ternyata tanaman yang telah disisipi gen
agrobakter yang mengandung DNA virus akan kebal terhadap serangan
TMV. Jadi tidak hanya bagian tubuh tertentu dari tanaman yang kebal
terhadap virus, namun juga keseluruhan tubuh tanaman.
b. Pestisida secara genetika
Selama 35
tahun, beberapa petani telah menggunakan suatu bakteri sebagai pestisida,
bakteri tersebut adalah Bacillus thruringiensis (Bt), yang telah diresmikan
menjadi pestisida tanaman. Bakteri tersebut menghasilakn sebuah kristal protein
yang membunuh serangga dan larvanya yang membahayakan
tanaman. Cara yang dilakukan untuk menyebarkan bakteri tersebut pada
lahan pertanian adalah dengan menyebarkan spora bakteri pada lahan pertanian,
dengan demikian petani akan dapat menjaga tanamannya walaupun tidak menggunakan
bahan-bahan kimia pembunuh serangga.
Dengan
adanya bioteknologi, petani tidak hanya dapat menyebarkan bakteri pada lahan
pertanian mereka, namun mereka juga dapat menyebarkan gen Bt ke lahan mereka.
Tanaman yang mengandung gen racun Bt dapat membantu membunuh serangga . Dengan
adanya bioteknologi tanaman, telah banyak tanaman yang mempunyai insektisida
dari gen, seperti tanaman tomat, tembakau, jagung, dan kapas.
Kenyataannya,
sebagian besar biji kapas yang diproduksi sekarang mengandung gen racun Bt, yang
sangat efektif melindungi tanaman kapas dari serangan serangga. Carakerja
dari gen racun tersebut adalah ketika serangga memakan daun kapas, dimana
ketika mereka memakan daun kapas tersebut mereka akan mati terbunuh.
c. Kerentanan Herbisida
Pemberantasan hama secara tradisional mempunyai
beberapa kekurangan, diantaranya adalah pemberantasan tersebut akan memberantas
tanaman yang terinfeksi sampai ke rumput-rumput liar yang ada di
sekitarnya. Namun dengan adanya bioteknologi, saat ini para petani dapat
menggunakan herbisida dengan mudah tanpa mengkhawatirkan dampak
negatifnya terhadap lingkungan.
Hasil panen dapat menjadi rentan terhadapherbisida tertentu, sebagai
contoh yaitu glyphosate. Herbisida ini menghalangi enzim yang
dibutuhkan untuk fotosintesis. Melalui rekayasa biologi ilmuwan mampu
membuat hasil panen transgenik yang menghasilkan
enzim alternatif yang tidak terpengaruh glyphosate. Pendekatan ini
berhasil pada kacang-kacangan. Saat ini kebanyakan kacang-kacangan yang dibudidayakan
untuk digunakan sebagai makanan hewan, mengandung gen yang kebal
terhadap herbisida.
Petani
yang menanam hasil panen yang kebal terhadap herbisida, bisaanya selalu
mengontrol rumput-rumput liar dengan bahan kimia yang lebih aman
terhadap lingkungan dibanding herbisida. Perkembangan ini sangat penting
karena sebelum adanya hasil panen yang rentan, petani kapas Amerika Serikat
menghabiskan 300 juta dolar tiap tahun untuk memperoleh bahan-bahan kimia yang
akan disemprotkan ke lahan mereka.
d. Serat yang Kuat
Seperti
yang disebutkan di awal, cara lama untuk menghasilkan serat hanya
dapat meningkatkan rata-rata kekuatan serat kapas sampai 1,5% per tahun. Namun,
setelah adanya bioteknologi melalui penyisipan gen, kekuatan serat mengalami
peningkatan samapai 60%. Serat yang dihasilkan menjadi lebih halus, menjadi
lebih nyaman dipakai saat dijadikan bahan bju dan yang pasti menambah
penghasilan petani.
Semua
keuntungan dalam bidang bioteknologi sangat berguna untuk semua umat manusia.
Keuntungan yang sangat lebih berarti adalah mampu menyelamatkan manusia dari
kelaparan. Salah satu alternatif yang dihasilkan dari bioteknologi
adalah dengan Golden Rice, yang secara genetik dapat menghasilkan beta karoten,
sebuah provitamin yang dapat memenuhi kebutuhan vitamin A dalam
tubuh. Hal tersebut akan sangat lebih efisien, karena menurut pengalaman dengan
adanya kebutaan terhadap anak-anak maka petugas kesehatan sangat sibuk dan
kesulitan untuk menyampaikan obat-obatan kepada mereka. Dan sekarang dengan
adanya vitamin yang terkandung dalam bahan makanan maka akan sangat membantu
mengatasi hal-hal tersebut. Namun, setiap kelebihan akan suatu penemuan pasti
ada kekurangan yang mengukuti. Demikan pula dengan adanya Golden Rice ini,
untuk anak-anak yang kekurangan lemak dalam tubuhnya, maka mereka tidak dapat
mengkonsumsi beras ini dengan baik, karena sebelum dapat dikonsumsi dengan baik
oleh tubuh, maka harus diuraikan terlebih dahulu oleh lemak. Maka dari itu
penemuan tidak hanya sampai disana saja, para ilmuan
mencari alternatif lain yang lebih mudah, dan efisien, sebagai contoh
mereka mulai mengambangkan beras kaya dengan zat besi dan protein.
e. Obat – obatan
ü Antibiotik
Zat kimia yang di hasilkan oleh
mikroorganisme (jamur/bakteri). Untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan
bakteri atau organisme lain. Contohnya : Penicillium Notatum
f. Bahan Bakar
Dihasilkan melalui proses fermentasi
karbohidrat, Organisme yang terlibat : Khamir Saccaromyces cereviceae. Alkohol
yang terbentuk digunakan sebagai bahan bakar Reaksi :
C6 H 12 O6
→ C2 H 5 OH +
CO2
F. Keuntungan dan Kerugian penerapan
Bioteknologi
Implementasi
bioteknologi pada berbagai aspek kehidupan tidak hanya mendapatkan keuntungan
semata namun juga berpotensi mendatangkan bahaya. Adapun keuntungan dan bahaya
dari bioteknologi sebagai berikut:
1. Keuntungan
ü Dapat memperoleh tanaman yang di
inginkan
ü Dapat memperoleh tanaman secara
banyak dalam waktu yang singkat
ü Bertambahnya keragaman pada tanaman
2. Kerugian
Pemanfaatan
bioteknologi untuk meningkatkan produksi pertanian menimbulkan kecemasan bagi
sementara pihak tentang kesehatan, yang menyangkut keselamatan umum,
perlindungan lingkunga sampai resiko terhadap kesehatan perorangan.
Bioteknologi pertanian memberikan harapan terciptanya suatu sisitem pertanian
yang berkelanjutan. Tetapi ada yang berpendapat bahwa bioteknologi dapat
mengakibatkan terciptanya gulma baru maupun hama dan penyakit baru, memasukkan racun dalam
makanan, merusak pendapatan petani, mengganggu sistem pangan dunia, dan merusak
keanekaragaman hayati.
Pentingnya
lingkungan dalam sistem pertanian sering dikaitkan dengan konservasi sumber
daya alam dan sumber daya hayati. Kekhawatiran dari penerapan bioteknologi
pertanian adalah potensi timbulnya organisme baru yang dapat berkembang biak
dengan tidak terkendali sehingga merusak keseimbangan alam. Tanaman transgenik
yang memiliki keunggulan sifat-sifat tertentu dikhawatirkan menjadi “gulma
super” yang berperilaku seperti gulma dan tidak dapat dikendalikan. Selain
menimbulkan dampak agroekosistem, produk pangan transgenik dikhawatirkan
membahayakan bagi kesehatan manusia. Salah satu tanaman transgenik dapat
menimbulkan alergi pada uji laboratorium, yaitu kedelai transgenik yang
mengandung methionine-rich protein dari Brazil.
Ada empat jenis resiko yang mungkin ditimbulkan
oleh produk transgenik yaitu :
(1) Efek akibat gen
asing yang diintroduksi ke dalam organisme transgenik,
(2) Efek yang tidak
diharapkan dan tidak ditargetkan akibat penyisipan gen secara random dan
interaksi antara gen asing dan gen inang di dalam organisme transgenik,
(3) Efek yang
dikaitkan dengan sifat konstruksi gen artifisial yang disisipkan ke dalam
organisme transgenik, dan
(4) Efek dari aliran
gen, terutama penyebaran secara horizontal dan sekunder dari gen dan konstruksi
gen dari organisme transgenik ke spesies yang tidak berkerabat.
Contoh:
Upaya menghasilkan
beras transgenik yang rendah glutelin ternyata pada saat bersamaan memunculkan
karateristik lain, yaitu meningkatnya kandungan prolamin. Rendahnya glutelin
berdampak positip pada protein yang tersimpan pada beras (rice protein
storage). Namun, meningkatnya prolamin akan mengakibatkan perubahan
kualitas gizi dan bahaya alergi bagi siapa pun yang mengonsumsinya.
kedelai kaya lysine
(salah satu asam amino esensial), maka ternyata dampak ikutannya adalah kadar
lemak kedelai menjadi turun. Hal ini jelas tidak dikehendaki, apabila maksud
dikembangkannya tanaman kedelai adalah sebagai bahan baku minyak goreng. Demikian pula beras kaya
beta-karoten, menghasilkan karakteristik ikutan berupa meningkatnya xantophyll.
Resiko
di atas menimbulkan potensi bahaya bagi lingkungan dan manusia sebagai berikut:
(1) Pemindahan DNA
transgenik secara horisontal ke mikroorganisme tanah, yang dapat mempengaruhi
ekologi tanah,
(2) Kerusakan
organisme tanah akibat toksin dari transgenik yang bersifat pestisida,
(3) Gangguan
ekologis akibat transfer transgen kepada kerabat liar tanaman,
(4) Kerusakan pada
serangga yang menguntungkan akibat transgenik bersifat pestisida,
(5) Timbulnya virus
baru,
(6) Meningkatnya
resistensi terhadap antibiotik, termasuk dan terutama pada manusia yang memakan
produk transgenik, dan
(7) Meningkatnya kecenderungan allergen,
sifat toksik atau menurunnya nilai gizi pada pangan transgenik.
Keamanan
pangan merupakan jaminan bahwa suatu pangan tidak akan menyebabkan bahaya bagi
konsumen, apaila pangan tersebut disiapkan/dimasak dan atau dikonsumsi sesuai
dengan petunjuk dan penggunaan makanan tersebut. Untuk produksi bahan pangan,
jasad hidup yang digunakan haruslah jasad hidup kelompok GRAS (Generally
Recognizes as Safe), yaitu kelompok jasad hidup yang dianggap aman digunakan
sebagai sumber bahan pangan.
Dalam
rangka pengendalian pangan, parameter obyektif sangat diperlukan dalam
pembuatan keputusan. Hal itu adalah kebutuhan terhadap kualitas pangan dan
standard keamanan, pedoman dan rekomendasi. Perdagangan pada pangan organik dan
hasil pertumbuhan pada sektor ini dibatasi oleh ketidakadaan peraturan yang
harmonis diantara partner-partner dagang yang potensial. Pada tahun 1991,
masyarakat Eropa mengadopsi peraturan tentang produksi organik hasil pertanian.
Pada tahun 1999, CODEX Alimentarius Commission (CAC) membuat pedoman untuk
produksi, pemrosesan, pelabelan dan pemasaran makanan-makanan yang diproduksi
secara organik. Peraturan-peraturan ini mengatur prinsip-prinsip produksi
organik di lahan, pada tahap persiapan, penyimpanan, transportasi, pelabelan
dan pemasaran. Hal ini tidak secara langsung mencakup hewan ternak tetapi pada
proses pengembangan peraturan untuk produksi hewan ternak secara organik.
Adopsi dari pedoman internasional merupakan langkah yang penting dalam
penyediaan pendekatan yang terpadu untuk mengatur subsektor makanan organik dan
fasilitas bagi perdagangan makanan organik. Pemahanam umum tentang pengertian
dari organik seperti halnya yang ada pada pedoman internasional yang diketahui
memberikan ukuran yang penting terhadap gerakan pemberdayaan perlindungan
konsumen melawan praktek-praktek kecurangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bioteknologi merupakan suatu bidang
biosains dan teknologi yang menyangkut penerapan praktis organisme atau
komponen-komponen selulernya pada industri jasa dan pengelolaan lingkungan.
Bioteknologi dibedakan menjadi dua macam yaitu bioteknologi klasik atau
konvensional dan bioteknologi modern.
Bioteknologi ini dapat di
dikembangkan dengan bergai macam cara yaitu dengan kultur jaringan, hidroponik,
rekayasa genetika, dan aeroponik. Selain itu aplikasi bioteknologi yaitu vaksin
pada tanaman, Pestisida secara genetika, Kerentanan Herbisida, serat yang kuat,
obat-obatan dan bahan bakar.
B. Kritik dan Saran
Wacana bioteknologi telah meluas,
tidak terbatas pada komunitas ilmiah saja, tetapi telah memasuki ranah
kepedulian publik. Keterlibatan publik dalam masalah ini wajar mengingat produk
bioteknologi konvergen dengan kepentingan esensial manusia baik sebagai makhluk
biologis maupun makhluk sosial. Terlepas dari perdebatan aspek etis dan dampak
sosialnya, bioteknologi memberikan harapan baru pada umat manusia dalam
menghadapi permasalahan global seperti kesenjangan antara ketersediaan pangan
dengan pertambahan populasi penduduk dunia, dan penurunan kualitas lingkungan
yang berimplikasi luas terhadap kualitas hidup manusia secara keseluruhan.
Penulis
mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi
kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari,
bahwa masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari
penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini
Daftar Pustaka
Triharso,
2004. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman.Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Priadi,
Arif. 2009. Biologi SMA Jilid 3. Jakarta: Yudistira.
Download Lagu
ReplyDeleteDownload Lagu