Skip to main content

Ke luar negeri, Gratiss!!

Pertama Kali Menggunakan Passport

Jurnal Agroteknologi adalah jurnal milik Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA Riau. Disinilah awal mula saya harus pandai-pandai membagi waktu untuk tetap fokus berkuliah dan juga fokus kerjaan. Saya diberikan amanah untuk menjadi Admin Jurnal Agroteknologi. Admin jurnal Agroteknologi memiliki Jobdes sebagai pengelola bisnis proses penerbitaan artikel ilmiah. Dimulai dari pembagian artikel kepada dewan redaksi, maupun mengurusi kegiatan review artikel oleh Mitra Bebestari. 

Foto 1. Beberapa kegiatan di Malaysia

Menjadi Admin Jurnal Agroteknologi sejak 2016 memiliki berbagai cerita menarik, apalagi sampai 3 kali pergantian kepemimpinan. Awal cerita, saat kepemimpinan jurnal ditangan Ibu Indah Permanasari, S.P., M.P. Kebetulan beliau adalah dosen penguji skripsi saya. Kesibukan seorang dosen dari membimbing puluhan mahasiswa, melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat membuat beliau keteteran mengurus jurnal. Alhasil saya ditambahin amanah untuk bantu-bantu mengurus bisnis proses di Jurnal Agroteknologi. Masifnya pelatihan Sistem OJS dan sibuknya para sesepuh2 di Jurnal, mengharuskan saya yang diutus untuk mengikuti pelatihan (dalam hati seneng karena dapet makan gratis dan hotel). Padahal dihari berikutnya harus dipresentasikan dihadapan para pengurus Jurnal (pikir keri 😅). Hari berganti, kepengurusan jurnal dilanjutkan oleh Ibu Rabbana Saragih, S.Pd., M.P. Saya lupa Bu Indah itu jadi Ka. Lab dulu atau Ketua Senat Fakultas, pokoknya udah gak dijurnal deh.
Visitasi Pabrik Coklat di UKM

Saya juga masih aktif banget dijurnal, sampai-sampai semua username bisa akses. He he he Saya menginginkan regenerasi buat merekrut adek-adek mahasiswa biar melanjutkan kerjaan saya, dilakukanlah kaderisasi. Sayangnya tidak semua pihak setuju dengan pilihan saya. Padahal sudah selesai kuliah di Pekanbaru dan masih terlunta-lunta. Akhirnya amanah itu masih harus diemban (katanya sampe lutfi nggak di Pekanbaru). Kemudian setelah setahun, saya melanjutkan pendidikan master di Jogjakarta, padahal udah pengen banget mundur tapi kata Bu Bana lanjut aja nunggu sampe penelitian (soalnya belum sibuk banget) kata beliau. Oke saya makin mengepakkan sayap, mencari sebanyak banyaknya reviewer di UGM. Disini kenangan yang paling berkesan diakhir masa jabatan bu Bana kita jalan-jalan ke Malaysia. Jelas gratiss dong!!!

Menara Kembar

Hari ketiga kami langsung menuju ke salah satu bangunan legendaris di Malaysia,  Gedung Kembar a.k.a Menara Petronas. Gedung ini memiliki ketinggian 451,9 meter dan sangat luar biasa. Detail arsitektur islami pada bangunannya terlihat sangat unik dan cantik. 

Bangunan sepasang menara kembar ini pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 1998—2004, sebelum dilampaui oleh Burj Khalifa dan Taipei 101. Namun, kedua menara ini masih merupakan pencakar langit kembar tertinggi di dunia pada abad ke-20.

Di bawah bangunan ini, terdapat sebuah Taman KLCC seluas 17 ekar (69000 m2) yang menyediakan jalur untuk berjoging dan berekreasi, kolam air mancur yang dihiasi pertunjukan cahaya, kolam rendam, dan arena bermain anak-anak. Suria KLCC adalah salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Malaysia. Kayaknya itu aja deh, nggak tau harus cerita kaya mana lagi. he he he

Comments

Popular posts from this blog

Profil Perusahaan PT Tunggal Perkasa Plantation

PT Tunggal Perkasa Plantation Inhu Riau Sejarah Perusahaan Pada tahun 1918 terdapat tiga perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dengan luas lahan 28.000 ha yang berada di Air Molek, Riau. Perusahaan tersebut adalah NV Cultur Maatachappij Indragiri milik Swiss, Indragiri Rubber Limited (IRL) dan Klawat Syndicate yang merupakan joint venture antara perusahaan Inggris dengan Strut Company Malaysia.  Ketiga perusahaan tersebut dinasionalisasikan oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) pada tahun 1963 dan pengelolaannya diserahkan kepada PT Perkebunan Indragiri (PT PI) yang kemudian dilikuidasi kembali oleh pemerintah RI dan diserahkan kepada PT Kulit Aceh Raya Kapten Markam (PT Karkam). Pada tahun 1964 PT Karkam diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Setelah itu, pada tahun 1966 - 1968 perkebunan tersebut diserahkan kepada PT Aslam Karkam II (PT Askar II) dan pada tahun 1968 - 1969 perkebunan tersebut diserahkan kembali kepada PT Perkebunan Indragiri. Pada Tahun 1969 - 1971 per