Skip to main content

Rumah Kedua yang Menentramkan Jiwa

Stadion Pekanbaru

Seperti biasa sebelum memulai bercerita aku mengenalkan beberapa tokoh yang ada dalam foto berikut: dari kanan Basri Hadi, Lutfi (saya) dan Debri Trio Saputra. Mereka adalah sahabat rasa keluarga. Sekarang Mereka sama-sama bertugas di Palembang dan udah jadi Manager, Basri (PLN Palembang) dan Debri (Perusahaan Sawit). Aku sendiri yang anak Sumatera Selatan malah belum terfikir buat bekerja di daerah asal ku. Senang banget dapat info kalau mereka sekarang sudah pada sukses dikarir masing-masih dan di bidang profesionalnya mereka masing-masing. Sukaakk!

Sahabat dalam suka maupun lara!!!

Mereka adalah sahabat yang dipertemukan berlainan tempat dan waktu. Aku cerita mulai dari Basri Dulu yaa, 
Kami merupakan penghuni Ma'had Al-Jamiah UIN SUSKA Riau Lt. 2 No 12, di ruangan persegi berukuran 6 x 6 m, tempat ini seharusnya dihuni oleh 6 orang, tapi faktanya hanya diisi oleh 4 orang. Kenapa bisa gitu? Karena dipintu depan selalu kami tempelkan tulisan "Kamar Penuh" sehingga banyak orang yang mau jadi penghuni kamar ini mengurungkan niat. heheheh. Tahun 2012 merupakan awal kami menghuni kamar ini. Selain aku dan Basri ada 2 orang yang lain namanya M. Saleh (Fakultas Sains dan Teknologi) yang merupakan kawan Lokal Basri, dan Faisal anak Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum yang mengambil Prodi Jinayah Syiyasah (Kalau tidak salah).
Lanjut ke Basri lagi yaaa, Basri nih anak Dumai yang ternyata tetangga Kaza yang aku pernah ceritain disini. Dia nih salah satu anak Asrama yang kalau kajian itu mengharamkan pacaran tapi dia tetep pacaran. Pacar dia dulu Yo****a dah putus terus lanjut sama Vina alhamdulillah berjodoh sampai sekarang. heheheh maaf ya bas nggak pake sensor. Aku ama Basri udah kaya Tom and Jerry yang tiap hari aku jahatin dia, kita sering banget kelahi ya Bas, hahahahha. Terus kita sering masak bareng, kalo enggak masak kita makan bareng di Cinto Bundo di Jl. Bulu Cina kalo enggak beli Mie Ayam bang Toyib ya kan Bas?. Yang aku sering inget itu kalau kita selalu saling pinjam uang jajan, wkwkwkkw, 
Kamar no 12

Itu adalah suasana kita masak di Asrama ya Bas. udah jelas ada pelarangan masak di kamar tapi kita tetep aja ngeyel ya kan. Alhamdulillah kita ditakdirkan buat wisuda bareng ya Bas, sayangnya itu adalah pertemuan kita yang semoga bukan pertemuan terakhir karena sampai saat ini kita belum ketemuan lagi walaupun kita sering chatingan. Yang paling aku sebel adalah kalo dia udah main game, ampun daahh nggak ada matinya.
.
.
.
Bas aku kangen kita kajian bareng, tadarrus bareng, rebutan kamar mandi, rebutan jemuran sempak, wkwkwkwkwkwk.
Oh iya bas inget nggak kita dulu mandi di gedung Rektorat dan Islamic Center soalnya Air diasrama biasanya ngadat. ya kann!! oh iya kita juga pernah ikut Mukhayyam Internasional kan bas? Inget enggak Kalau kita juara 1. ya Allah seneng banget. Kalau kenangan paling mengherankan adalah aku pernah mendapat penghargaan sebagai Mahasantri Teladan Wihdah Abu Bakar, nggak tau itu kecelakaan penilaian tau apa. Karena merasa nggak banget gitu looh!, Sebenernya apasih yang dijadikan patokan penilaian tuh, kok aku bisa terpilih. Masa iya Ust. Zul Ikrami dan Ust. Helmi salah kasih piagam? wkwkwkwkwk
Ma'had Al-Jamiah

Selanjutnya, Debri Trio Saputra yang merupakan temen karib di Kelas ku, Agroteknologi A'12. Dia nih ikut ke Asrama karena waktu itu dia punya motor dan kosnya jauh. Jadi, kalau siang dia istirahat diasrama dan aku bonceng dia. Sering banget dia ke Asrama akhirnya Basri dan Debri saling kenal. Memasuki semester 6 kami sudah tidak diperbolehkan tinggal di Asrama. Alhasil aku pindah pindah sampai 5 kali sedihnya tuh aku udah nggak tinggal sama Basri lagi, padahal udah aku rayu-rayu. Cerita detainya tunggu di episode-episode berikutnya yaaa,, Cerita Debri sekian dulu yaa, kasihan dia kalau tidak dibuat 1 episode khusus.
Selalu sukses Sahabat ku, semoga kita bersahabat till Jannah. Aamiin

Do'aku untuk mereka
Ya Allah …
Panjangkanlah umur sahabatku. Karuniakanlah kesehatan yang baik padanya,
Tetapkanlah hatinya dalam iman dan islam,  perluaskanlah rezekinya, dekatkanlah hatinya kepada kebaikan, jauhkanlah hatinya pada kejahatan, kabulkanlah hajatnya, selamatkan agama, dunia dan akhiratnya ……

Ya Muhaimin …
Jangan biarkan sahabatku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menuju Ridho-Mu.. jika aku merindukan sahabatku, janganlah aku melampaui batas sehingga aku melupakan pada cinta abadi. Sesungguhnya cinta yang hakiki, rindu abadi dan kasih sejati hanya untuk-Mu.
Ya Allah …
karuniakanlah sahabatku kesenangan, ketenangan, kejernihan dan hidayah dari-Mu dalam menempuh cobaan dan lika-liku hidup di dunia dan di akhirat kelak InsyaAllah 
Yakinlah segala nikmat yang diperolehi itu datangnya dari Allah SWT.
“Ya Allah, Jadikan seluruh perbuatan kami amal soleh dan jadikanlah perbuatan itu semata-mata untuk mencapai ridho-Mu dan bukan mencari keridhoan orang lain” — Umar Al-Khattab
Aamiin ya Rabbal Alamin

Comments

Popular posts from this blog

Profil Perusahaan PT Tunggal Perkasa Plantation

PT Tunggal Perkasa Plantation Inhu Riau Sejarah Perusahaan Pada tahun 1918 terdapat tiga perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dengan luas lahan 28.000 ha yang berada di Air Molek, Riau. Perusahaan tersebut adalah NV Cultur Maatachappij Indragiri milik Swiss, Indragiri Rubber Limited (IRL) dan Klawat Syndicate yang merupakan joint venture antara perusahaan Inggris dengan Strut Company Malaysia.  Ketiga perusahaan tersebut dinasionalisasikan oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) pada tahun 1963 dan pengelolaannya diserahkan kepada PT Perkebunan Indragiri (PT PI) yang kemudian dilikuidasi kembali oleh pemerintah RI dan diserahkan kepada PT Kulit Aceh Raya Kapten Markam (PT Karkam). Pada tahun 1964 PT Karkam diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Setelah itu, pada tahun 1966 - 1968 perkebunan tersebut diserahkan kepada PT Aslam Karkam II (PT Askar II) dan pada tahun 1968 - 1969 perkebunan tersebut diserahkan kembali kepada PT Perkebunan Indragiri. Pada Tahun 1969 - 1971 per