BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Semua bagian tubuh tumbuhan yang secara
langsung ataupun tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan
tumbuhan,yaitu yang terutama berguna untuk menyerap pengolahan, pengangkutan, dan
penimbunan zat-zat makanan dinamakan alat hara. Daun merupakan suatu bagian
tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar
daun.
Alat ini hanya terdapat pada batang saja
dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang
tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara
batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla).
Daun biasanya tipis melebar kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan
klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan
atau daerah-daerah yang ditempati tumbuhan-tumbuhan nampak hijau pula.bagian
tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas. Akhirnya akan runtuh dan
meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah
menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. Jadi daun yang telah
tua, kemudian mati dan runtuuh dari batang mempunyai warna yang berbeda daun
yang masih segar.perbedaan warna ini kita lihat pula bila kita membandingkan
warna antara daun yang masih muda dan daun yang sudah dewasa.daun yang muda
berwarna hijau muda keputih-putihan, kadang-kadang juga ungu atau
kemerah-merahan, sedangkan yang sudah dewasa biasanya berwarna hijau sungguh.
2.
Rumusan masalah
1.
Apa pengertian Daun?
2.
Apa saja bagian-bagian
daun?
3.
Apa itu upih, tangkai
dan helaian daun?
3.
Tujuan dan manfaat
penulisan
1.
Mengetahui pengertian
daun
2.
Mengetahui
bagian-bagian daun
3. Mengetahui
perbedaan upih, tangkai dan helaian daun
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Daun
Daun adalah salah satu organ
pokok tumbuhan yang terletak pada batang, biasanya tipis melebar dan kaya akan
zat klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau. Sesuai dengan
bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau dan duduknya pada batang menghadap
ke atas itu selaras dengan fungsi daun bagi tumbuhan, yaitu:
a.
Mengambil zat makanan (resorbsi)
b.
Mengolah zat makanan (asimilasi)
c.
Penguapan air (transpirasi)
d.
Pernafsan (respirasi)
B. Bagian-bagian
Daun.
Daun lengkap terdiri dari
bagian-bagian daun seperti pelepah (vagina),
tangkai (petiolus), dan helai daun (lamina). Sedangkan daun yang tidak
mempunyai salah satu atau dua dari ketiga bagian daun tersenut disebut daun
tidak lengkap.
Daun lengkap dapat kita
jumpai pada beberapa macam tumbuhan, misalnya: pohon pisang (Musa paradisiacal L), pohon pinang (Araca catechu L), bambu (Bambusa sp), dan lain-lain.
Susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa
kemungkinan:
a.
Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja.;lazimnya lalu disebut daun
yang bertangkai.susunan daun yang demikian itulah yang paling banyak kita
temukan.sebagian besar tumbuhan mempunyai daun yang demikian
tadi,misalnya:nangka (artocarpus integra
merr.)mangga (mangifera indica L.)dll.
b.
Daun terdiri atas upih dan helaian,daun yang demikain yang disebut daun
yang berupih atau daun berpelepah seperti lazim kita dapati pada tumbuhan yang
.tergolong suku rumput.misalnya :padi (oryza
sativa L.) jagung (Zea mays L.).dll.
c.
Daun hanya terdiri atas helaian saja,tanpa upih dan tangkai.sehingga
helaian langsung melekat atau duduk pada batang.daun yang demikian susunannya
dinamakan daun duduk (sessilis),seperti
dapat kita lihat pada biduri (colotropis
gigantean R.Br.).daun yang hanya
terdiri atas helaian daun saja dapat mempunyai pangkal yang demikian
lebarnya.hingga pangkal daun tadi seakan-akan melingkari batang atau memeluk
batang.oleh sebab itu juga dinamakan :daun memeluk batang (amplexi caulis)seperti pangkal daun pada tempuyung (sonchus oleraceus L).bagian samping
pangkal daun yang memeluk batang itu seringkali bangunnya membulat dan disebut
telinga daun.
d.
Daun hanya terdiri atas tangkai saja,dan dalam hal ini tangkai tadi
biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun,jadi merupakan
suatu helaian daun semu atau palsu,dinamakan:filodia,seperti terdapat pada
berbagai jenis pohon acacia yang berasal dari Australia,misalnya:acacia auricuculifor mis A.cunn.
Selain bagian-bagian tersebut di atas dan kemingkinan lengkap atau
tidaknya bagian-bagian tadi,daun pada suatu tumbuhan seringkali mempunyai
alat-alat tambahan atau pelengkap antara lain berupa:
1.
Dan penumpu (stipula) yang
biasanya berupa dua helai lembaran serupa daun yang kecil yang terdapat dekat
dengan pangkal tangkai daun dan umumnya berguna untuk melindungi kuncup yang
masih muda.ada kalanya daun penumpu besar dan lebar seperti daun biasa dan
berguna pula sebagai alat untuk berasimilasi seperti terdapat pada kacang kapri
a (pisum sativum L).daun penumpu ada
yang mudah sekali gugur seperti misalnya pada pohon nangka (artocarpus integra Merr.) tetapi ada
pula yang tinggal lama dan baru gugur bersama-sam daunnya.misalnya pada mawar (rosa sp).Menurut letaknya daun penumpu
dapat dibedakan dalam:
A.
Daun penumpu yang bebas terdapat dikanan kiri pangkal tangkai
daun,disebut:daun penumpu bebas (stipulae
liberae) terdapat misalnya pada kacang tanah (arachis hypogaea L).
B.
Daun penumpu yang melekat kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulae adnatae) pada mawar (rosa sp)
C.
Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu dan mengambil tempat didalam
ketiak daun (stipula axillaris atau
stipula intrapetioloris).
D.
Daun penumpu yang berlekatan dan mengambil tempat berhadapan dengan
tangkai dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang (stipula petiolo opposite atau stipula antidroma).
E.
Daun penumpu yang berlekatan dan mengambil tempat diantara dua tangkai
daun seperti sering kali terjadi pada tumbuhan yang pada satu buku-buku batang
mempunyai dua daun yang duduk berhadapan.misalnya pada pohon mengkudu (morinda citrifolia L).daun penumpu yang
demikian dinamakan: daun penumpu antar tangkai (stipula interpetiolaris).
2.
Selaput bumbung (ocrea atau ochrea).alat
ini berupa selaput tipis yang menyelugungi pangkal suatu ruas batang.jadi
terdapat diatas suatu tangkai daun.selaput bumbung dianggap sebagai daun
penumpu yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang,terdapat
antara lain pada polygonum sp.
3.
Lidah- lidah (ligula).suatu
selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan helaian daun
pada rumput (graminae).alat ini
berguna untuk mencegah meengalirnya aliran air hujan kedalm ketiak antara
batang dan upih daun.sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindarkan.
C.
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
Seperti telah
diuraikan diatas tidak semua tumbuhan mempunyai daun yang berupih.daun yang
berupih umumnya hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan
yang berbiji tunggal (monocotyledoneae)
saja a.l. suku rumput (gramineae),
suku empon-empon (zingiberaceae), pisang
(musa sapientum L.) golongan palma (palmea), dll.
Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk
batang,juga dapat mempunyai fungsi lain:
a.
Sebagai pelindung kuncup yang masih muda,seperti dapat dilihat pada
tanaman tebu (saccharum officinarum L.)
b.
Member kekuatan pada batang tanaman.dalam hal ini upih daun-daun semuanya
membungkus batang,sehingga batang tidak tampak,bahkan yang tampak sebagai
batang dari luar adalah upih-upih nya tadi.hal ini tentu saja mungkin terjadi
apabila upih daun amat besar seperti misalnya pada pisang ( musa paradisiacal L.).Batang yang tampak
pada pohon pisang sebenarnya bukan batang tanaman yang sesungguhnya dari itu
disebut batang semu.
D.
Tangkai daun (petioles)
Tangkai daun
merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan
helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa.hingga dapat memperoleh cahaya matahari
yang sebanyak-banyaknya.
Bentuk dan
ukuran tangkai daun amat berbeda-beda menurut jenis tumbuhan ukuran dan
bentuknya dapat berbeda.umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisa
atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya.jika dilihat pada penampang
melintangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkian berikut:
·
Bulat dan berongga,misalnya tangkai daun papaya (carica papaya L.)
·
Pipih dan tepinya melebar (bersayap),misalnya jeruk (citrus sp.)
·
Bersegi
·
Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau
beralur dalam seperti pada tangkai daun pisang.
Walaupun tangkai daun seperti telah disebutkan diatas biasanya menebal
pada pangkalnya,ada pula tangkai daun yang menebal pada pangkalnya ada pula
tangkai daun yang menebal pada pangkal dan ujungnya,misalnya pada daun pohon
kupu-kupu (bauhinia purpurea L.)
Selanjutnya jika ditinjau keadaan permukaannya, tangkai daun dapat
memperlihatkan adanya kerutan-kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, lentisel,
dll.
Dalam uraian mengenai susunan daun telah dikemukakannya pula, bahwa
tangkai daun dapat mengalami penggantian bentuk (metamorphosis) menjadi
macam-macam helaian daun yang dinamakan filodia.
E.
Helaian Daun.
Tumbuhan yang demikian banyak dan ragamnya itu mempunyai daun yang
helaiannya berbeda-beda pula, baik mengenai bentuk, ukuran, maupun warnanya.
Sifat-sifat dari helaian
daun yang perlu diperhatikan adalah:
1.
Bangun daun (circumscription)
a.
Bagian terlebar kurang lebih ditengah-tengah helaian daun.
Kemungkinan bangun daunnya adalah:
-
Orbicularis (Bulat)
-
Peltatus (Perisai)
-
Ovalis atau elipticus (jorong)
-
Oblongus (bulat memanjang)
-
Lanceolatus (lanset)
b.
Bagian yang terlebar terdapat kurang lebih di bawah tengah helaian daun:
a)
Pangkal daunnya tidak bertoreh.
-
Ovatus (bulat telur)
-
Triangularis (segi tegi)
-
Deltoideus (deltas)
-
Rhomboideus (belah ketupat)
b)
Pangkal daun bertoreh atau berlekuk.
-
Cordataus (jantung)
-
Reniformis (ginjal)
-
Sagittatus (anak panah)
-
Hastatus (tombak)
-
Auricularis (bertelinga)
c.
Bagian yang terdapat kurang lebih diatas tengah helaian daun.
Dari golongan ini kemungkinan bentuk daunnya:
-
Obovatus (bulat telur terbaik)
-
Obcordatus (bangun jantung terbalik)
-
Cuneatus (segi tiga terbalik)
-
Sathulatus (bangun sudip atau spatula)
d. Tidak ada bagian yang
terlebar. Dapat dikatakan dari ujung sampai
sampai pangkal lebarnya sama, dari bagian ini kemungkinan bentuk
daunya :
-
liniaris (bangun garis)
-
ligulatus (bangunan pita)
-
ensiformis (bangunan pedang)
-
subulatus (bangun paku atau dabus)
-
Acerosus (bangun jarum)
2.
Ujung daun (apex)
-
Acutus (runcing)
-
Obtutus (tumpul)
-
Truncatus (romping)
-
Mucronatus (berduri)
-
Acuminatus (meruncing)
-
Rotundus (membulat)
-
Retusus (terbelah)
3.
Pangkal daun (basis)
a. Tepi daunnya tidak pernah
bertemu karena terpisah oleh pangkal ibu tulang atau ujung tangkai daun, pada
pangkal seperti ini bentuknya sama seperti ujung daun.
-
Acutus (runcing)
-
Obtutus (tumpul)
-
Acuminatus (meruncing)
-
Rotundus (membulat)
-
Emarginatus (berlekuk)
b. tepi daunnya bertemu dan
berlekatan satu sama lainnya.
-
perfoliatus
4.
Susunan tulang daun (nervation atau vernation)
Tulang-tulang daun (nervus)
menurut besar kecilnya dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
-
Costa (ibu tulang daun)
-
Nervus lateralis (tulang-tulang cabang)
-
Vena (urat-urat daun)
Berdasarkan susunan tulang
daun (nervation) (arah tulang-tulang cabang yang besar) dibedakan menjadi 4
golongan, yaitu:
-
Penninervis (bertulang menyirip)
-
Palminervis (bertulang menjari)
-
Cervinervis (bertulang melengkung)
-
Rectinervis (bertulang sejajar)
5.
Tepi daun (margo)
Secara garis besar tepi daun
dapat dibedakan dalam 2 macam, yaitu:
a. Integer (rata)
b. Diviscus (bertoreh)
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Semua bagian tubuh tumbuhan yang secara
langsung ataupun tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan
tumbuhan,yaitu yang terutama berguna untuk menyerap pengolahan,pengangkutan,dan
penimbunan zat-zat makanan dinamakan alat hara. Daun merupakan suatu bagian
tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar
daun.
Bentuk daun
yang tipis melebar, warna hijau, dan dudukannya pada batang yang menghadap ke
atas memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuhan-tumbuhan, yaitu
sebagai alat untuk:
a.
Resorbsi
b.
Asimilasi
c.
Transpirasi
d.
Respirasi
2.
Kritik
dan Saran
Penulis
mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi
kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah
ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu,
penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Permatasari, Indah,dkk.2012. Penuntun Praktikum Botani. FAPERTAPET UIN Suska Riau, Pekanbaru
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta.
Comments
Post a Comment