Kata
Pengantar
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini, dan kami buat dengan waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan dengan adanya penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan
baik dan benar mengenai Ragam Ilmiah Pemilihan Kata atau Diksi.
Penulis
mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbansi kepada
kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari,
bahwa masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari
penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar
bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Amien..
Pekanbaru, September
2012
Penulis
Daftar Isi
Halaman Judul ................................................................................................................
i
Kata Pengantar ...............................................................................................................
ii
Daftar Isi ..........................................................................................................................
iii
BAB I
Pendahuluan ................................................................................................................1
A. Latar
Belakang ....................................................................................................1
B. Perumusan
Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan
................................................................................................................1
D. Manfaat ...............................................................................................................2
BAB II
Pembahasan ................................................................................................................3
A. Pengertian
Diksi ....................................................................................................3
B. Syarat-syarat
Pemilihan Kata ............................................................................3
C. Pembentukan
Kata ........................................................................................5
BAB III Penutup ................................................................................................................9
A. Kesimpulan
....................................................................................................9
Daftar P ustaka ..............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal,
yaitu dari tataran terendah sampai tertinggi adalah kata, frase, klausa,
kalimat. Ketika anda menulis dan berbicara, kata adalah kunci pokok dalam
membentuk tulisan dan ucapan. Maka dari itu kata-kata dalam bahasa Indonesia
harus dipahami dengan baik, supaya ide dan pesan seseorang dapat dimengerti
dengan baik. Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi harus dipahami dalam
konteks alinea dan wacana. Tidak dibenarkan menggunakan kata-kata dengan sesuka
hati, tetapi harus mengikuti kaidah-kaidah yang benar.
Menulis merupakan kegiatan yang menghasilkan ide
secara terus-menerus dalam bentuk tulisan yang teratur yang mengungkapkan
gambaran, maksud, gagasan, perasaan(ekspresif). Untuk itu penulis atau
pengarang membutuhkan keterampilan dalam hal struktur bahasa dan kosa kata.
Yang terpenting dalam menulis adalah penguasaan kosa kata yang merupakan bagian
dari diksi. Ketepatan diksi dalam membuat suatu tulisan atau karangan tidak
dapat diabaikan demi menghasilkan tulisan yang mudah dimengerti.
Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata pengarang
dalam mengggambarkan “cerita” pengarang. Walaupun dapat diartikan begitu, diksi
tidak hanya pilih-memilih kata saja atau mengungkapkan gagasan pengarang,
tetapi juga meliputi gaya bahasa, ungkapan-ungkapan.
B. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut:
1.
Pengertian diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia
2.
Pembentukan kata atau istilah
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui arti
diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia dan menghasilkan tulisan yang
indah, enak dibaca, dan mudah dipahami pada setiap kata yang ingin disampaikan.
D. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut:
3.
Mahasiswa dapat mengetahui pilihan kata yang baik dalam pengolahan kata.
4.
Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut
menjadi kalimat yang jelas, efektif dan efisien.
5.
Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diksi atau Pilihan Kata
Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya
bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita.
Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau
pemilihan kata harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.
Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan.
2.
Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca.
3.
Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut
menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.
Contoh paragraf:
1.
Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara di sana
sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun
pulang tak lama kemudian.
2.
Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai.
Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah
disambut oleh semilir angin yang tak heti-hentinya bertiup. Ombak yang
berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami.
Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Kami pulang dengan hati senang.
Kedua paragraph diatas memiliki makna yang sama,
tetapi dalam pemilihan kata atau diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi
pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan.
B. Syarat-Syarat Pemilihan Kata
1. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara
eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya.
Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara objektif.
Makna denotatif sering disebut makna konseptual. Misalnya, kata makan yang
bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah dan ditelan.
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang
timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi dan kriteria tambahan
yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan pada makna konotatif
berarti untung atau pukul. Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman.
Contoh lainnya misalnya kamar kecil dapat bermakna konotatif jamban, sedangkan
makna denotative adalah kamar yang kecil.
2. Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas. Kata
khusus adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus. Misalnya ikan
termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah mujair, lele, gurami,
gabus, koi. Contoh lainnya misalnya lele dapat menjadi kata umum, jika kata
khususnya adalah lele lokal, lele dumbo.
3. Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap
oleh pancaindra. Misalnya meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi,
suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang acuannya sulit diserap oleh
pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan. Kegunaan kata astrak untuk
mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak dapat membedakan secara halus antara gagasan
yang bersifat teknis dan khusus. Pemakaian kata abstrak yang banyak pada suatu
karangan akan menjadikan karangan tersebut tidak jelas dalam menyampikan
gagasan penulis.
4. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya
mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah
mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Misalnya kata cermat dan cerdik yang
keduanya bersinonim, tetapi keduanya tidaklah sama persis.
5. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa
asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa
digunakan oleh kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan
ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi.
Selain itu digunakan pada acara-acara resmi. Kata popular adalah kata yang
biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum.
Berikut adalah contoh dari kata-kata tersebut.
Kata Ilmiah
|
Kata Popular
|
Analogi
Final
Diskriminasi
Perlakuan
Prediksi
Kontradiksi
Format
Anarki
Biodata
Bibliografi
|
Kiasan
Akhir
Perbedaan
Ramalan
Pertentangan
Ukuran
Kekacauan
Biografi singkat
Daftar Pustaka
|
C. Pembentukkan Kata
Terdapat dua cara dalam pembentukkan kata, yaitu dari
luar dan dari dalam bahasa Indonesia. Pembentukkan dari dalam yaitu terbetuknya
kata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar melalui proses
serapan.
1.
Kesalahan Pembentukkan dan Pemilihan Kata
Pada subbab ini akan disebutkan kesalahan dalam
pembentukkan kata, yang sering ditemukkan dalam bahasa lisan maupun tulis.
1. Penanggalan awalan
meng-
2. Penanggalan awalan
ber-
3. Peluluhan bunyi /c/
4. Penyengauan kata
dasar
5. Bunyi /s/, /k/, /p/,
dan /t/ yang tidak luluh
6. Awalan ke- yang
keliru pemakaian akhiran –ir
7. Padanan yang tidak
serasi
8. Pemakaian kata depan
di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap
9. Penggunaan
kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman
10. Penggunaan kata
yang hemat
11. Analogi
12. Bentuk jamak dalam
bahasa Indonesia
2.
Definisi
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan
pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu. Dalam hal membuat definisi
hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengulang kata yang kita definisikan.
Contoh definisi:
Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan
binatang, tumbuhan dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah
punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia. Definisi terdiri
dari:
a. Definisi nominalis
Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata
dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Biasanya digunakan untuk membuka
suatu pembicaraan atau diskusi.
b. Definisi realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang
terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah.
Defiisi realis terbagi atas
·
Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan
antara penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda(definisi
analitik) dengan penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang
terdiri atas genus dan diferensia(definisi konotatif).
·
Definisi diskriptif, yaitu pejelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat
khusus yang menyertai hal tersebut dengan penjelasan dengan cara menyatakan
bagaimana suatu hal terjadi.
3.
Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan tentang suatu hal
yang dijelaskan dari segi kegunaan atau tujuan. Definisi praktis terbagi atas
tiga macam
·
Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-langkah
pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati.
·
Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan
kegunaan dan tujuannya
·
Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu
pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang lain.
4.
Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa
asing yang sesuai dari EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa
Indonesia. Kosa kata bahasa Indonesia banyak yang menyerap dari bahasa asing.
Bahasa-bahasa asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia antara lain bahasa
Sansekerta, Arab, Belanda, Inggris dan Tionghoa. Penyerapan kata kedalam bahasa
Indonesia meliputi dua unsur, yaitu:
·
Keteraturan bahasa(analogi): dikatakan analogi jika kata tersebut memiliki
bunyi yang sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
·
Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa(anomali): dikatakan anomali
apabila kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
5.
Analogi
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja
lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, baik dalam bentuk fonologi,
sistem ejaan, atau struktur bahasa. Beberapa kata yang sudah sesuai dengan
sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian maupun tidak, misalnya:
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Aslinya
|
Aksi
Bait
Boling
Dansa
Derajat
Ekologi
Fajar
Insane
|
Action ( Inggris )
Bait ( Arab )
Bowling ( Inggris )
Dance ( Inggris )
Darrajat ( Inggris )
Ecology ( Inggris )
Fajr ( Arab )
Insane ( Arab )
|
Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman dari bahasa
asing dapat dibagi dua golongan. Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya
terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur pertama ini digunakan dalam bahasa
Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti aturan bahasa
asing. Unsur yang kedua kata pinjaman yang penulisan dan pengucapannya telah
disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia.
6.
Anomali
Perhatikan kata-kata berikut ini
Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
bank
bank(inggris)
intern
intern(inggris)
qur’an
qur’an(arab)
jum’at
jum’at(arab)
Beberapa kata diatas merupakan kata yang mengandung
unsur anomali. Bila diamati lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan
yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu bank=(nk),
jum’at=(’).
Sedangkan kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa
Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan
untuk dibaca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dan fonologi, seperti
contoh berikut
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Aslinya
|
Expose
Export
Exodus
|
Expose
Export
Exodus
|
Kadang-kadang kata tidak hanya satu morfem, ada juga
yang terdiri dari dua morfem atau lebih, sehingga penyerapannya dilakukan
secara utuh, misalnya
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Aslinya
|
Federalisme
Bilingual
Dedikasi
Edukasi
|
Federalism( Inggris )
Bilingual( Inggris)
Dedication ( Inggris )
Education ( Inggris )
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kreatifitas dalam memilih kata merupakan kunci utama
pengarang dalam menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata
juga merupakan kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, enak dibaca,
serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik.
Diksi adalah kemampuan penulis untuk mendapatkan kata
agar dalam pembacaan dan pengertiannya tepat.
Kata ilmiah adalah kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Pembentukkan kata atau istilah adalah kata yang
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang
tertentu.
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau
konsep istilah tertentu.
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa
asing yang sudah sesuai dengan EYD.
Daftar Pustaka
-
Ardi dkk, Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta,2011.cabe rawit
-
http://dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/28102008121137_PAPER_BAHASA_INDONESIA1_fix.doc
Comments
Post a Comment