Skip to main content

Setiap sisi memiliki makna yang berbeda

Judul ini sepertinya tepat untuk mendeskripsikan Persahabatan Aku sama Debri. 
Iya nama lengkap sahabat aku ini Debri Trio Saputra. Ketemu pertama kali saat perkenalan teman Seangkatan di Fak. Pertanian UIN Suska Riau. Debri merupakan keturunan Jawa-Minang yang kebetulan lahir di Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Persahabatan kita sangat dekat, banyak orang yang berasumsi kalau dapat Lutfi ya dapat Debri. Pokoknya kita adalah Upin dan Ipinnya Agroteknologi Angkatan 2012. Persahabatan ini tidak mungkin kekal kalau diantara kita salah satunya tidak menurunkan ego. Sempet satu kos bareng diakhir-akhir kuliah, kalau tidak salah sekitar 1 tahunan sebelum saya lulus. Kenapa kami tidak satu kos sejak awal? banyak hal yang saya pertimbangkan. Antara lain; Pertama. Sudah seharian ketemu di kelas masa iya mau ketemu malemnya, jujur saya takut kalau persahabatan ini menjadi tidak baik-baik saja karena sering ketemu terus bosan dan bisa menyebabkan kita jadi musuhan. Kedua, karena kita satu kelas pasti tugas kuliah juga sama kan #TauSendiriLah. 
Dua setengah tahun pertama saya di kota Pekanbaru tinggal di Asrama UIN. Disinilah tempat sahabat-sahabat selokal dan antar fakultas ketemu akhirnya mengenal dekat satu sama lain. Enam bulan setelah keluar dari asrama saya ngontrak rumah di depan kampus, pindah kos di Perum Asta Karya 6 bulan, kemudian pindah kos ke tempat senior 4 bulan, karena senior lulus. Kemudian baru pindah ke tempat Debri sampai saya sudah lulus masih bertahan di Kos Debri hingga sebelum melanjutkan study di Jogjakarta.


Soal cerita sedih, bahagia, sakit, susah bareng pernah dilalui bersama. Sakitnya duluan kali yaa yang diceritainnya. Soalnya ada pepatah "berakit rakit ke hulu, berenang renang ketepian, Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian". Sebelum aku cerita tapi diem-diem aja soalnya ini hal paling memalukan buat Debri. Inget banget pokonya cerita ini selalu terngiang-ngiang di kepala. Jadi waktu itu ada kegiatan manggang-manggan di rumah dosen tercinta kami. Next time yaa kita cerita tentang dosen kita tercinta ini, saat saya menulis ini beliau sedang menjadi mahasiswa Doktoral di UGM, curi start sedikit yaaaa namanya Indah Permanasari, S.P., M.P. Jadi kita diundang dirumah bu Indah tuh, sebelumnya Debri sudah merasakan sesuatu yang tidak meng enakkan. Tanpa memperpanjang prolog dan sudah lama kita di rumah bu Indah, kemudian Debri minta antar ke toilet karena sudah bolak-balik dan malu kayaknya, makanya dia minta diantar pulang. Saat perjalanan pulang dia menotice ke saya supaya ngebut. Jarak rumah Bu Indah ke kontrakan kami sekitar 3 KM, tapi kalau melewati jalan pintas paling 2,5 KMan. Kami memutuskan lewat jalan alternatif yaitu melewati jalan Bulu Cina dan memang melewati Kampus kita. Posisi jalan yang berbatu membuat guncangan semakin kencang. Dari tubuh Debri yang gembrot bercucuran keringat dingin dan segede biji jangung. Sampe sini udah pada bisa nebak belum? Iya Debri nahan berak, hahahahahahah. Sepertinya karena guncangan motor yang melewati jalan berbatu juga membuat bulu kuduk Debri berdiri dan pori-pori di tubuhnya membesar, namanya juga nahan eek. Akhirnya karena pertahanan sudah lama dan sudah tidak tahan lagi. Mlehoy laah uratnya pertahanannya, kebetulan tepat didepan Gedung Rektorat UIN SUSKA Riau, Roket itu meluncur lepas kendali. Padahal masih diatas motor lohhh, aku nggak tau harus sedih atau harus ketawa atau harus gimana, rasa itu campur aduk. Kondisi ini lah The Real "ketawa diatas penderitaan orang lain". Aku ketawa lepas dan puas. Cuman motor basah kena eek nya. Kami melanjutkan perjalanan dan sampai rumah dengan selamat. Tapi keknya debri berak deh disepanjang jalan. Setelah sampai rumah saat sore hari aku ngabarin beberapa teman kalau Debri sakit. Datanglah Hasbi dan 2 orang lain lupa siapa2nya. Akhirnya setelah Debri keluar masuk toilet berpuluh kali, kita putuskan buat antar dia ke Klinik Kesehatan terdekat. Dugaan kami dia akan dirawat inap kan, jadi kita udah bawa bantal selimut dan baju ganti. Yang mengakakkan lagi tuh, kita tidak menyiapkan keperluan pasien, kita hanya memikirkan selimut dan baju ganti diri sendiri. Hahahahah. Sesampainya di Klinik ternyata setelah diperiksa dokter katanya tidak perlu rawat inap, terus kita minta untuk rawat inap aja tapi dokternya tetep tidak mau. Padahal kami pengen Debri buat di infus. Hahahahah. Yahhh pulang dengan rasa kecewa dehh. sekian yaa cerita sakitnya.

Lanjut cerita, super jahatnya kita kalau sudah sekongkol. Debri karena rumahnya dilewati ama Bus SAN, makanya Mama dia sering kirim makanan dan sambal. Singkat cerita kita sedang swasembada sambal dan rendang. Karena sudah lama kita panasin kan namun akhirnya rendangnya berjamur, terus sama kita jamurnya di buang dan dipanasin lagi. Kebetulan dekat perumahan kita ada teman lokal kita juga inisialnya, Novi HAHAHAH. Bukan inisial itumah. Nah karena Novi di kontrakannya sering masak juga, terus kita ajak dia barter dengan lauk kita, alasannya kita sudah bosan dengan sambal kita ya deb. Ya Allah jahil banget kita ternyata deb. Ternyataaa.. Mau dong si Novi soalnya itu sayur di tuker ama rendang. Secara harfiah memang tidak Aple to Aple kan. Dan lancar aja tuh barteran kita, tidak pernah ada klarifikasi ataupun keluhan dari Novi. Alhamdulillah sampai sekarang saya ngetik ini Novi masih dalam keadaan hidup dan sehata wal afiat. Maaf ya Nov, kita emang jahil sejak dulu yaaa.
Ada keejadian lain tuh yang tidak kalah jahilnya, kan kita sudah biasa berjualan jajanan tradisional saat kuliah. Banyak banget yang kita jual ada Tape Kue Gabing, Onde-onde, Klepon, beraneka gorengan, puding dll. Namanya juga jualan kan kadang laris kadang nggak laku juga. Kita tuh jualan pangsa pasarnya adek-adek tingkat yang otomatis beli karena kita asisten praktikum mereka, terus ada temen-temen kuliah dan dosen-dosen. Saat itu posisi udah sore dagangan masih banyak, terus lupa siapa yang mau beli. Padahal udah tahu ini sore hari tapi pengennya Klepon. Nah, sebagai seorang Marketer yang handal dan memiliki otak yang jenius si Debri makan kleponnya dengan lahap nunjukkin ke pembeli bahwa makanan enak kaya biasa. Nah tergiurlah pembeli ngeliat reviewer dari Debri, saat selesai proses transaksi Debri langsung memuntahkan yang dia makan itu, Ngakak. Alhasil dagangan kita habis terjual. Proses review saat dulu kejadiannya tuh kaya para selebgram ngerivew makanan looh. Ekspresinya kaya meyakinkan banget,, , hahahaha. Segitu dulu kali yaa ceritanya. Akan  kami tulis di episode-episode berikutnya. Byeeee, sehat sehat ya Deb, nikah bareng yok, Hahahahahahah

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Profil Perusahaan PT Tunggal Perkasa Plantation

PT Tunggal Perkasa Plantation Inhu Riau Sejarah Perusahaan Pada tahun 1918 terdapat tiga perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dengan luas lahan 28.000 ha yang berada di Air Molek, Riau. Perusahaan tersebut adalah NV Cultur Maatachappij Indragiri milik Swiss, Indragiri Rubber Limited (IRL) dan Klawat Syndicate yang merupakan joint venture antara perusahaan Inggris dengan Strut Company Malaysia.  Ketiga perusahaan tersebut dinasionalisasikan oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) pada tahun 1963 dan pengelolaannya diserahkan kepada PT Perkebunan Indragiri (PT PI) yang kemudian dilikuidasi kembali oleh pemerintah RI dan diserahkan kepada PT Kulit Aceh Raya Kapten Markam (PT Karkam). Pada tahun 1964 PT Karkam diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Setelah itu, pada tahun 1966 - 1968 perkebunan tersebut diserahkan kepada PT Aslam Karkam II (PT Askar II) dan pada tahun 1968 - 1969 perkebunan tersebut diserahkan kembali kepada PT Perkebunan Indragiri. Pada Tahun 1969 - 1971 per