PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Masalah
gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, baik negara miskin, negara
berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi kurang,
hubungan dengan penyakit infeksi dan negara maju cenderung dengan masalah gizi
lebih (Soekirman, 2000).
Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu pihak masalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Selain itu masalah gizi lebih yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi (Azrul,2004).
Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu pihak masalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Selain itu masalah gizi lebih yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi (Azrul,2004).
Peningkatan
pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu mengakibatkan perubahan gaya hidup
dan pola makan. Perubahan pola makan ini dipercepat dengan maraknya arus budaya
makanan asing yang disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi dan globalisasi
ekonomi. Disamping itu perbaikan ekonomi menyebabkan berkurangnya aktifitas
fisik masyarakat tertentu. Perubahan pola makan dan aktifitas fisik ini
berakibat semakin banyaknya penduduk dengan golongan tertentu mengalami masalah
gizi lebih berupa kegemukan dan obesitas (Almatsier,2009).
Prevalensi
overweight dan obesitas terus meningkat dengan cepat, khususnya diantara
anak-anak dan remaja pada sebagian negara di dunia. Overweight dan obesitas
khususnya jika disertai dengan lingkaran perut yang besar, turut memberikan
kontribusi yang signifikan pada permasalahan kesehatan, penurunan kualitas
hidup dan peningkatan biaya kesehatan (Gibney dkk,2008). Hasil pemantauan oleh Direktorat BGM Depkes
pada tahun1996/1997 menunjukkan prevalensi obesitas pada laki-laki adalah
sebesar 2,5% dan pada perempuan 5,9% dengan rata-rata 4,7%. Dampak masalah gizi
lebih pada orang dewasa tampak dengan semakin meningkatnya penyakit
degeneratif, seperti jantung koroner, diabetes mellitus, hipertensi, dan
penyakit hati (Almatsier,2009).
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Gizi Lebih
Gizi lebih terjadi jika terdapat
ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran energi. Asupan energi
yang berlebihan secara kronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat
badan lebih (overweight) dan obesitas. Makanan dengan kepadatan energi yang
tinggi (banyak mengandung lemak atau gula yang ditambahkan dan kurang
mengandung serat) turut menyebabkan sebagian besar keseimbangan energi yang
positif ini. selanjutnya penurunan pengeluaran energi akan meningkatkan
keseimbangan energi yang positif (Gibney et al,2008). Faktor penyebab:
1. Efek toksis yang
membahayakan
2. Kelebihan energy
3. Kurang gerak
4. Kemajuan ekonomi
5. Kurang pengetahuan akan gizi seimbang
6. Aktivitas fisik golongan masyarakat rendah
7. Tekanan hidup/ stress
Akibat
Kelebihan Gizi :
1. Obesitas/ kegemukan. Energy disimpan dalam bentuk lemak.
2. Penyakit degenerative: hipertensi, diabetes, jantung koroner, hepatitis,
empedu.
3. Usia harapan hidup semakin menurun.
B.
Penyakit
yang Diakibatkan karena kelebihan Gizi
1.
Obesitas
dan Overweigh
Obesitas
dan overweight adalah dua kata yang mempunyai arti yang berbeda dalam segi gizi
klinis, meskipun keduanya selalu disamaratakan dan disejajarkan penggunaanya.
1. Obesitas
Obesitas
adalah kelebihan berat badan yang berasal dari lemak. Bila berat badan lebih
dari 120% berat badan standar. Seorang bayi atau anak yang kegemukan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk tetap kegemukan pada masa pubertas dan dewasa.
Penimbunan lemak yang berlebihan pada kegemukan disebabkan oleh konsumsi energi
yang melebihi kebutuhan termasuk kebutuhan energi untuk pertumbuhan. Penyebab
gangguan keseimbangan energi antara lain adalah faktor keturunan, konsumsi
energi, dan pengeluaran energi.
a. Faktor
Keturunan
Angka-angka
yang menunjukkan bahwa faktor keturunan berpengaruh terhadap gangguan
keseimbangan energi adalah sebagai berikut:
1) Bila
bapak dan ibu tidak gemuk, kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 9%.
2) Bila
bapak atau ibu gemuk, kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 41-50%.
3) Bila
bapak dan ibu gemuk, kemungkinan anak menjadi gemuk adalah 66-80% (Rumah Sakit
Dr.Cipto Mangunkusumi,2003)
Kadang-kadang sukar untuk membedakan pengaruh faktor keturunan dengan faktor lingkungan, karena anak-anak yang berasal dari orang tua gemuk ternyata cenderung meniru kebiasaan makan dan gerak yang salah dari orang tuanya (Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo, 2003)
Kadang-kadang sukar untuk membedakan pengaruh faktor keturunan dengan faktor lingkungan, karena anak-anak yang berasal dari orang tua gemuk ternyata cenderung meniru kebiasaan makan dan gerak yang salah dari orang tuanya (Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo, 2003)
b. Konsumsi
Energi
Konsumsi
energi yang berlebihan, terutama yang berasal dari karbohidrat, bisa
menyebabkan kegemukan. Kebutuhan energi yang bersifat individual perlu mendapat
perhatian. Frekuensi dan porsi makanan ternyata berpengaruh terhadap
keseimbangan energi. Makan sering secara teratur dalam porsi kecil tidak mudah
menyebabkan kegemukan dibandingkan dengan makan dalam jumlah banyak secara
tidak teratur atau melewati waktu makan.
c. Pengeluaran
Energi
Pengeluaran
energi yang menurun berpengaruh terhadap terjadinya kegemukan pada anak-anak.
Obesitas terjadi pada anak-anak yang menderita penyakit yang menyebabkan
aktivitas menurun.
Cara yang digunakan untuk mengukur obesitas adalah Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Perut. Obesitas yang diukur dengan Indeks Massa Tubuh dapat dibagi menjadi obesitas perifer dan obesitas sentral atau abdominal berdasarkan lingkar perut. Bagi orang Asia, lingkar perut pada laki-laki harus kurang dari 90cm sementara pada wanita kurang dari 80cm. Jadi, IMT yang melebihi 23 dengan lingkar perut lebih dari 90cm pada laki-laki dan 80 cm pada wanita dapat digolongkan kedalam obesitas abdominal. Etiologi obesitas sesungguhnya dapat dibagi dua, yaitu :
Cara yang digunakan untuk mengukur obesitas adalah Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Perut. Obesitas yang diukur dengan Indeks Massa Tubuh dapat dibagi menjadi obesitas perifer dan obesitas sentral atau abdominal berdasarkan lingkar perut. Bagi orang Asia, lingkar perut pada laki-laki harus kurang dari 90cm sementara pada wanita kurang dari 80cm. Jadi, IMT yang melebihi 23 dengan lingkar perut lebih dari 90cm pada laki-laki dan 80 cm pada wanita dapat digolongkan kedalam obesitas abdominal. Etiologi obesitas sesungguhnya dapat dibagi dua, yaitu :
a. Penyebab
internal yang bisa berupa permasalahan metabolisme (hormonal) atau pencernaan
(enzimatik).
b. Permasalahan
eksternal yang berupa ketidakseimbangan antara diet dan exercise sebagai akibat
dari perubahan gaya hidup serta modernisasi, termasuk pelbagai problem psikologis
dan aktualisasi diri (Hartanto,2006).
2. Overweight
Overweight
lebih mengacu pada kelebihan berat badan dibandingkan dengan standar normal.
Bila berat badan 110-120% berat badan standar. Berat badan overweight bisa
berasal dari otot, tulang, organ- organ vital, dan sebagainya. Contoh dari
kasus Overweight adalah para binaragawan, mereka mungkin berat badanya lebih
daripada orang normal yang sama umurnya dengan mereka namun meski mereka lebih
berat, tidak bisa dikatakan sebagai obese karena kelebihan berat badanya
berasal dari otot.
2.
Hipertensi
a.
Pengertian
Hipertensi
Hipertensi
adalah suatu keadaan
di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang
ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada
pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang
berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.Nilai
normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat
aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas
sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil.
Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan
meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
b.
Gejala
Hipertensi
Pada umumnya gejala
hipertensi tidak diketahui dengan pasti. Sebagian besar
penderita baru menyadari jika ia telah mengidap penyakt hipertensi setelah
terjadi komplikasi pada organ lain seperti ginjal, mata, otak, dan jantung.
Sakit kepala, mimisan,limbung dan mabuk sering dianggap sebagai ciri-ciri
hipertensi.
Data pada sebuah klinik di Paris
menyebutkan bahwa dari 1771 penderita penyakit hipertensi yang tidak diobati,
mengalami sakit kepala 40,5 %, berdebar 28,5 %, sering buang air kecil waktu
malam 20,4 %, rasa limbung 20,8 %, dan sering mengalami telinga berdengung 13,8
%.
c.
Penyebab
Hipertensi
Sebenarnya ada beberapa penyebab
hipertensi memang sering tidak kita ketahui dan merasa hipertensi
tersebut datang dengan sendirinya, Oleh karena itu berikut ini adalah penyebab
penyakit hipertensi tersebut
1. Usia
2. Keturunan
3. Kolestrol
4. Stress
3.
Diabetes
a.
Pengertian
Diabetes
Diabetes
melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaÃnein,
tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia
dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan
oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
1. Defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin.
2. Defisiensi transporter glukosa.
3. Atau keduanya.
b.
Gejala
Diabetes
1.
Berat Badan Turun Tanpa Sebab
Berat badan yang turun tanpa alasan tidak dengan
pengaturan pola makan, baru sembuh dari sakit atau melakukan kegiatan yang
banyak dapat menjadi gejala diabetes tipe 1. Ketika seseorang sudah terkena
diabetes, tubuh tidak akan memakai glukosa dengan baik, dan lemak akan berubah
menjadi energi. Hal itulah yang membuat seseorang kehilangan berat badan.
2.
Buang Air Kecil Lebih Sering
Diabetes dapat membuat penderitanya sering buang air
kecil dan tidak teratur. Hal ini disebut juga sebagai poliuria.
3.
Sering Haus
Anda akan merasa haus walau tidak banyak melakukan kegiatan yang berat. Ini
terjadi karena tubuh kehilangan kandungan air akibat poliuria tadi.
4.
Penglihatan Semakin Lemah
Tingkat penglihatan Anda akan mulai tidak jelas. Hal
ini karena adanya tingkatan pada glukosa semakin bertambah. Glukosa tersebut
akan banyak di sekitar lensa mata, dan membuat mata Anda sering tidak fokus.
5.
Perubahan Warna Kulit
Bintik-bintik hitam akan terlihat dalam kulit anda.
Biasanya akan terlihat di bagian leher dan menjadi salah satu gejala awal
diabetes. Tubuh menghasilkan insulin dan meningkatkan banyak pigmen, sehingga
beberapa bagian kulit menjadi lebih gelap.
6.
Mudah Lelah
Anda lebih gampang kelelahan walau tanpa banyak
aktifitas. Waspadai gejala ini karena ini merupakan gejala diabetes.
7.
Sering Merasa Lapar
Kadar insulin dapat menambah lapar walau sudah makan
lebih banyak dari biasanya. Dorongan rasa lapar ini akan semakin menambah nafsu
makan dan dinamakan dengan polifagia.
8.
Butuh Waktu Lama Luka untuk Sembuh
Jika anda mempunyai luka yang sulit sembuh kemungkinan
anda adalah penderita Diabetes dan gejala yang harus diwaspadai.
9.
Sering Mengalami Infeksi Vagina dan Saluran
Kemih
Seringnya mengalami peningkatan glukosa yang
berlebihan, dan anda lebih sering mengalami infeksi khususnya pada vagina dan
saluran kandung kemih, bisa jadi ini adalah gejala diabetes.
10. Kaki
Mati Rasa Saat Ditusuk Jarum
Indikasi lain diabetes seperti adanya penurunan fungsi
saraf yang membuat anda tidak sakit saat tertusuk jarum atau sering kesemutan.
Waspada gejala ini, karena mungkin anda menderita penyakit Diabetes.
c.
Penyebab
Diabetes
·
Malas bergerak
Gaya hidup pasif seperti kebiasaan duduk terlalu lama
di depan televisi, komputer, memilih naik lift daripada naik tangga, dan jarang
berolahraga bisa memicu timbulnya diabetes. Karena semakin sedikit bergerak,
semakin sedikit pula kalori tubuh kita yang terbakar. Penelitian di Harvard
AS membuktikan jika kebiasaan menghabiskan banyak waktu di depan tv punya
risiko menderita diabetes hingga 14 persen.
·
Banyak konsumsi
karbohidrat sederhana
Makanan dan minuman seperti sirup, air bersoda, roti
dan cake memang sulit dihindari. Rasanya yang enak dan manis cenderung membuat
kita untuk mengkonsumsinya lebih banyak. Padahal kita tidak tahu berapa banyak
takaran gula yang terkandung di dalam makanan dan minuman tersebut. Karbohidrat
sederhana itulah yang bisa membuat simpanan gula darah dalam tubuh kita
berlebih.
·
Kurang Tidur
Gaya hidup seperti pola & kualitas tidur yang
tidak baik juga bisa memicu timbulnya diabetes. Penelitian menunjukkan, kurang
tidur akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memetabolisme gula dengan benar,
karena menurunkan kadar insulin dalam tubuh kita. Selain itu, masih ada efek
buruk lainnya yang bisa kamu simak di sini (Akibat Kurang Tidur)
·
Kebiasaan Merokok
Biasanya orang hanya tahu merokok hanya dapat
membahayakan jantung, paru-paru, kehamilan dll. Namun, tanpa kamu sadari,
merokok juga bisa merusak organ pankreas dan hati kamu. Padahal hormon insulin
yang berkaitan langsung dengan diabetes ini diproduksi langsung di dalam
kelenjar pankreas.
·
Stress atau depresi
Penyebab diabetes mellitus tidak hanya disebabkan karena makanan gula saja. Faktor psikologis
seperti stress pun menjadi salah satu penyebabnya. Penelitian dari Harvard
School of Public Health pun menyebutkan bahwa wanita yang depresi, presentase
untuk terkena diabetes adalah 17 %.
4.
Hipertiroid
Kelebihan
yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid terjadi
karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya
ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering
berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari
tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi
bertambah cepat dan tidak beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya
di dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut.
Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan
yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun,
150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui
dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
5.
Stroke
a.
Pengertian
Stroke
Stroke adalah serangan otak yang
timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak. Dengan
kata lain penyakit stroke ini merupakan penyakit pembuluh darah otak
(serebrovaskuler) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral)
hal ini disebabkan karenakan adanya penyumbatan, penyempitan atau pecahnya
pembuluh darah menuju otak sehingga pasokan darah dan oksigen ke otak berkurang
dan menimbulkan serangkaian reaksi biokimia yang akan merusakkan atau mematikan
sel-sel saraf otak.
Jumlah penderita stroke di Indonesia
semakin meningkat tiap tahunnya. Pada akhir tahun 2012 lalu, sebuah lembaga
mencatat telah terjadi sekitar 500.000 kasus penderita stroke dengan angka
12.500 orang meninggal akibat penyakit tersebut. Sementara sisanya mengalami
cacat, baik ringan maupun berat. Karena itu pengobatan awal serta pencegahan
menjadi perang penting dalam memerangi stroke. Penyebab stroke
Ada dua faktor yang merupakan penyebab stroke yaitu
resiko medis dan resiko perilaku
1.
Faktor risiko medis
Faktor resiko medis yang menyebabkan atau memperparah
stroke antara lain hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), kolesterol,
arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes,
riwayat stroke dalam keluarga (faktor keturnan) dan migren (sakit kepelah
sebelah). Menurut data statistik 80% pemicu stroke adalah hipertensi dan
arteriosklerosis.
2.
Faktor risiko perilaku
Faktor resiko perilaku disebakan oleh gaya hidup dan
pola makan yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman
bersoda dan beralkohol gemar mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food dan
junk food). Faktor resiko perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak /
olah raga dan obesitas. Salah satu pemicunya juga adalah susasana hati yang
tidak nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang jelas.
b. Gejala Serangan Stroke
Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap
orang harus memperoleh informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah
serangan otak yang secara sederhana mempunyai lima tanda-tanda utama yang harus
dimengerti dan sangat difahami. Hal ini penting agar semua orang mempunyai
kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya serangan stroke.
Tanda-tanda utama serangan stroke :
a. Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka,
tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja
b. Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti
c. Satu mata atau kedua matamendadak kabur
d. Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan
e. Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya
Selain itu harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya tanda-tanda ikutan
lain yang bisa timbul dan atau harus diwaspadai, yaitu;
1.
Rasa mual, panas dan
sangat sering muntah-muntah
2.
Rasa pingsan mendadak,
atau merasa hilang kesadaran secara mendadak
C.
Pola Gizi Seimbang
Untuk mengatasi semua jenis penyakit
diatas kunci utamanya adalah pola makan gizi seimbang.Gizi seimbang adalah
susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman
atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Jika seseorang mengalami kekurangan
gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di bawah kebutuhan, maka ia akan
lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki
kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan
yang padat energi (kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit
seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dsb. Karena itu,
pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap
golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Untuk membantu setiap orang memilih
makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, kebutuhan asupan gizi
divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas
potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus
dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih merupakan
bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan
aktif.
Pada
bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti
manjalankan pola hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta
senantiasa menjaga dan memantau berat badan.
Pahami
dan Praktikkan pola hidup sehat dengan prinsip Gizi Seimbang untuk menjaga
keadaan gizi tetap baik, yang akan bermanfaat bagi kesehatan kita.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gizi lebih terjadi jika terdapat
ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran energi. Gizi lebih
dibagi menjadi dua golongan yaitu overweight dan obesitas. Obesitas adalah
kelebihan berat badan yang berasal dari lemak sedangkan overweight lebih mengacu
pada kelebihan berat badan dibandingkan dengan standar normal. Prevalensi
obesitas berkaitan dengan interaksi faktor lingkungan seperti asupan energi,
aktifitas fisik, faktor genetik serta umur.
Faktor yang menyebabkan terjadinya
obesitas adalah pola makan, karakteristik individu, hereditas, psikologi,
aktivitas fisik dan gaya hidup. Dari hasil yang diperoleh dari penelitian
tersebut yang paling berhubungan dengan kejadian obesitas sentral adalah pola
makan yaitu asupan karbohidrat yang berlebihan.
B.
Saran
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa,yang telah melimpahkan rahmat-Nya karena atas perkenaan-Nya,maka
makalah tentang kelebihan gizi ini dapat
diselesaikan dengan waktu yang ditentukan.
Semoga makalah yang telah di tulis ini dapat bermanfaat
bagi semua masyarakat pada umumnya dan bagi mahasiswa Agroteknologi pada
khususnya. Apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini,penyusun mohon
maaf yang sebesar-besarnya,dan segala saran dan kritikan yang membangun sangat
penyusun harapkan dari pembaca demi pengembangan keterampilan menulis
selanjutnya.Kiranya penyelesaian makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Almatsier,
S.2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta ; Gramedia.
Gibney,Michael
J et al.2008.Gizi Kesehatan Masyarakat.Jakarta;EGC
Hartono,Andry.2006.Terapi
Gzi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta;EGC
Mursito,B.
2003. Ramuan Tradisional untuk Pelangsing Tubuh. Jakarta ; Swadaya
Comments
Post a Comment