Skip to main content

makalah macam-macam management


Tugas Kelompok                                                     Dosen Pembimbing
Dasar Dasar Managemen                                        Wahyunis SP.M.Si


MACAM MACAM MANAGEMEN

Description: uin_baru.jpg




DISUSUN OLEH:

 KELAS IIIA
KELOMPOK I
AHMAD RIDHO                 (11282103071)
DEBRI TRIO SAPUTRA   (11282104438)
DERRY FANDRIADI        (11282202717)
LUTFI ARIFIN                    (11282100207)
SABRA HASBI S.I              (11282100992)
VIDI PURNOMO                (11282100275)


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2013


KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dengan judul Macam-macam managemen.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar mengenai macam macam managemen.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari, bahwa  masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Amien..                                                                      

Pekanbaru, September   2013



Penulis











DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.    Latar Belakang....................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C.     Tujuan dan Manfaat Penulisan............................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.    Management by Objective..................................................................... 3
B.     Management by Structures.................................................................... 3
C.     Management by Technoloqiu................................................................. 7
D.    Management by People.......................................................................... 8
E.     Management by Information............................................................... 15
F.      Management by environment............................................................... 20

BAB III PENUTUP............................................................................................. 23
A.    Kesimpulan.......................................................................................... 23
B.     Kritik dan Saran................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Management berasal dari kata latin yaitu “manus” yang artinya “to control by hand” atau “gainresult”. Manajemen dapat didefinisikan sebagai “proses perencanaan, pengorganisasian, pengisian staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien”.
Manajemen dapat diterapkan dalam berbagai bentuk organisasi, dan setiap organisasi memiliki norma sendiri dalam menerapkan manajemen sebagai sistemyang menjalankan roda organisasi.

B.     Tujuan dan manfaat  penulisan
Dari penulisan makalah ini penulis berharap bahwa pembaca dapat memahami serta mengetahui pengertian dan macam-macam manajemen di berbagai sudut pandang.















BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen dapat  diterapkan di dalam berbagai bentuk organisasi, dan setiap organisasi memiliki norma sendiri dalam menerapkan  menajemen seebagai sistem yang menjalankan roda organisasi. Oleh sebab itu, jenis -jenis manajemen dapat di lihat dari berbagi sudut pandang. Made Pidarta menjelaskan bahwa sebagai sebuah sistem manajemen dapat dilihat dari berbagai sudut pandang berikut.
A.    Management by objective
Management by objective, yaitu manajemen berdasarkan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai. Dalam manajemen sasaran, seluruh komponen yang ada diintegrasikan secara terpadu dan diarahkan sepenuhhnya pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan- tujuan dalam organisasi biasanya dpbagi tiga, yaitu tujuan jangka panjang, jangka meneganh, dan jangka pendek.
Setelah tujuan ditetapkan, secara manajemen,fungsi- fungsi utama dalam manajemen dirumuskan dan dijabarkan sehingga mempermudah pelaksanannya. Semua komponen maupun subsistem manajemen tidak boleh ada yang terpisah karena tujuan utama yang dijadikan sasaran bersifat melingkupi seluruh unsur dan kepentingan organisasi.
Menajemen berdasarkan sasaran sangat mementingkan kontinusitas kerja, pelaksanaan kegiatan selalu berkelanjutan sesuai dengan target- target yang ditetapkan menurut urutan dan ukuran waktu dan biya. Apabila mendapatkan penyimpangan kegiatan sehingga sasaran tidak diperoleh dengan optimal, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:

1.   Meninjau teknik dan strategi pelaksanan rencana
2.   Meninjau hasilkerja dan membantu standardisasi hasil kerja yangminimalis
3.   Merencanakan peningkatan kerja
4.   Mengondisikan strategi dan pelaksanaan kerja
5.   Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanan kegiatan setiap unti
6.   Meningkatkan keterampilan kerja melalui up grading atau pendidikan dan pelatihan
7.   Mendorongpara pekerja dengan berbagai pendekatan yang memotivasi kinerja yang lebih baik
8.   Merekombinasikan pekerja dalam jabatan yang lebih sesuai dengan kealihan dan penglaman yang perstatif.
Setiap sistem manajemen memiliki kelebihan dan kelemahan. Demikian pula, dalam manajemen berdasarkan sasaran. Kelemahannya adalah :
1.      Terlalu menyerderhanakan urusan
2.      Manejer puncak akan menolak seluruh kegiatan yang di laksanakan
3.      Pelaksanan yang selalu di undur – undur
4.      Pemilihan alternatif kegiatan yang selalu tumpang tindih
5.      Pengwasan yang ketat, tidaklentur berakibat pada kekakuan kinerja manajemen.
Sedangkan kelebihan manajemen berdasarkan sasaran adalah :
1.   Mamacuk kreativitas manejer dan bawahan, terutama bagi yang belum berpenglaman .
2.   Adanya integrasi fungsi perencanan dan pengwasan ke dalam suatu sistem yang rasional dalam manajemen.
3.    Mendorong organisasi untuk menentukan tujuan dari tindakan teratas hingga terendah .
4.   Terfokus pada hasil akhir.
5.   Manajemen individual dan komitmen yang kuat dalam melaksanakan kegiatan demi tujuan bersama.
B.     Management by structures
Manajemen dengan pendekatan struktural sebenarnya merupakan menajemen normatif. Manajemen ini berawal dari pandangan bahwa organisasi adalah struktur yang harus dilihat serta dikelola secara struktural. Oleh karena itu pelaksanaan manajerial strukturalistik menekankan pada pertimbangan-pertimbangan kedudukan, fungsi, dan tugas setiap personaliadalam strukturnya masing-masing. Struktur adalah organisasi maka melakukan strukturisasi adalah mengorganisasikan personalia dalam kedudukan, wewenang, jabatan, pangkat, tanggung jawab dan semua hal yang melekat sehubungan dengan keadaan seorang yang duduk pada struktur tertentu, sebagaimana adanya perbedaan intensif antara struktur satu dengan struktur lainnya.
Menurut indra johannes, struktur yang terdapat dalam organisasi terdiri atas beberapa jenis.
1.      Democratic decentralized
Ciri-cirinya adalah:
a.       Tidak memiliki pimpinan yang permanen
b.      Koordinat dipilih untuk menangani suatu tugas yang harus diselesaikan
c.       Koordinator dapat diganti apabila ada perubahan dalam pekerjaan
d.      Keputusan berdasarkan konsensus, bukan hanya wewenang satu orang saja
e.       Komunikasi sangatlah penting karena individu harus benar-benar memahami segala sesuatu yang harus di tangani dan dikerjakan
f.       Sifat komunikasi anggota adalah komunikasi horizontal karena tidak ada istilah pimpinan dan bawahan.
2.      Controlled decentralized
Ciri-cirinya adalah:
a.       Memiliki satu pimpinan utama yang menangani dan mengoordinasikan tugas-tugas utama
b.      Ada pemimpin – pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin utama untuk mengoordinisasikan dan menangani sub-subtugas yang dibagi berdasarkan kebijakan pemimpin utama
c.       Pemimpin sekunder menjadi kordinator dalam sub-subkelompok, yang dibentuk berdasarkan pembagian tugas
d.      Pemngmbilan keputusan dilakukan secara bersama – sama antaraanggota dalam masing-masing subkelompok
e.       Pengambilan keputasan antarkelompok diputuskan oleh pemimpin utama
f.       Komunikasi diperlukan dalam satu subkelompok
g.      Komunikasi dilakuan secara horizontal antaranggota dalam satu subkelompok
h.      Terdapat komunikasi vertikal antaranggota sub- subkelompok dengan pemimpin utama tim.

3.      Controlled centralized
Ciri-ciri controlled centralized adalah:
a.       Hanya ada pimpinan utama
b.      Semua tugas dikoordinasikan dan ditangni langsung oleh pimpinan utama
c.       Semua pengambilan keputusan terhadap suatu masalah berada di tangan pimpinan utama
d.      Pimpinan utama yang menentukan anggota kelompak yang harus bekerja dan tidak bekerja
e.       Semua komunikasih tim harus melalui pimpinan utama
f.       Sifat komunikasihhanya bersifat vertikal.
dari ketiga sistem struktural organisasi yang telah dikemukakan, dapat dipahami bahwa managemen dengan pendekatan struktur tidak mempertimbangkat level dan kedudukan maupun hieraki jabatan tertentu. Akan tetapi, yang banyak dipergunakan dalam manajemen struktura adalah struktur yang mengikuti tingkatan kedudukan tertentu. Pembagian tugas dilakukan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab strukturnya masing-masing. Dengan demikian, managemen ini mementingkan makna struktural dalam arti unit kerja, jabatan atau posisi, tugas dan segala tanggung jawab yang pejabat struktural.
Manajemen dengan pendekatan struktural meneurut David Evans memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.   Tugas individu yang jelas
2.   Jabatan yang jelas
3.   Wewenang dan tanggung jawab yang jelas
4.   Deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas, setiap tugas dijelaskan sesuai dengan spesifikasinya yang menjelaskan secara terperinci bagi petugas masing-masing
5.   Hubungan antarunit kerja dan hubungan antartugas yang jelas
C.     Management by technique
Managemen by tehnique adalah managemen dengan mengutamakan teknik pengelolaan organisasi. Artinya, optimalisasi cara-cara pelaksanaan kegiatan organisasi yang di arahkan pada tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
Dalam menejemen teknik, kinerja organisasi banyak dicurahkan pada penguasaan tehnik-tehnik pelaksanaan kegiatan yang harus dikuasai oleh seluruh unit kerja, para karyawan maupun staforganisasi atau perusahaan. Jadi, teknik lebih bersifat praktis, bukan lagi membicarakan persoalan konsep, apalagi paradigma.
Dalam manajemen tehnik terdapat pembahasan yang berkaitan dengan hal berikut:
1.      Aktifvitas yang berkaitan secara langsung dengan rencana yang telah ditetapkan
2.      Berbagai alat yang menunjang terlaksananya kegiatan
3.      Penentuan waktu dan biayayang dibutuhkan untuk kegiatan yang dimaksudkan
4.      Cara-cara pelaksanaa kegiatan
5.      Pemilihan orang yang memiliki keterampilan atau keahlian dan pengalaman sesuai dengan rencana yang akan dilaksanakan.
D.    Management by people
Managemen ini artinya manajemen pada aspek personal, yaitu manajemen yang mengutamakan orang sebagai pelaksana seluruh rencana organisasi. Orang-orang yang bekerja dalam perusahaan atau organisasi disebut personalia. Semua anggota porganisasi adalah personalia, mulai manager puncak, manager  menengah, para supervisor, dan seluruh karyawan. Seluruh anggota organisasi tersebut akan berhubungan dengan manejer personalia atau kepala bagian kepegawaian. Manejemen personalia bertugas mengurus peningkatan posisi atau jabatan struktural maupun fungsional anggota organisasi. Kenaikan pangkat dan jabatan menjadi perhatian utama manager personalia, termasuk rekrutmen pegawai baru, mutasi, pensiun atau pemberhentian pegawai.
Dalam manager personalia, seorang manager atau pemimpin tertinggi tidak hanya terpaku pada hubungan vertikal kekuasaan struktural, tetapi perlu juga membangun hubungan interaktiv dengan seluruh bawahannya. Hubungan horizontal sangat penting, terutama untuk memotivasi seluruh pegawai dalam bekerja dan loyal terhadap organisasi tempatnya bekerja. Bahkan jika perlu, manager mengtahui dengan detail nama-nama pegawai, alamat rumah, nomor telephone dan mungkin juga keadaan rumahnya, sehingga kebijakan organisasi yang dibangun bersifat manusiawi, sebagai ciri khas managemen personalia.
Managemen personalia secara garis besar berhubungan dengan hal-hal berikut:
1.   Membangun hubungan horizontal dengan seluruh personal organisasi.
2.   Merencankan tenaga kerja.
3.   Membangun komunikasi dan motivasi kerja seluruh personal organisasi.
4.   Mempehatikan kesejahteraan dan kesehatan personal meskipun bukan bagian langsung dari wewenang personalia.
5.   Menciptakan iklim kepegawaian yang dinamis akan kepemimpinan yang ideal.
6.   Mengurus pangkat dang peningkatan tunjangan, insentiv, dan gaji pegawai.
7.   Menilai prestasi kinerja personal organisasi.
8.   Mengumumkan seluruh berita yang berhubungan dengan kepegawaian tepat.
9.   Memberikan pengarahan dan saran-saran dan petunjuk yang benar tentang tata cara pengurusan jabatan dan pengkat pegawai.
10.               Menunjukan sikap adil dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang menyangkut masa depan para pegawai.
Bidang-bidang pembinaan yang merupakan bagian dari managemen personalia berkaitan dengan hal-hal berikut:
a.    Formasi
b.   Pengadaan pegawai
c.    Pengujian kesehatan
d.   Pengajian
e.    Kepangkatan
f.    Pengankatan dalam jabatan
g.   Sumpah / janji
h.   Penilaian pelaksanaan pekerjaan
i.     Daftar urut kepangkatan
j.     Cuti pegawai
k.   Perawatan, tunjangan cacat, dan uang duka
l.     Pendidikan dan latihan
m. Disipline pegawai
n.   Pensiun.
Manager yang kepemimpinannya memakai pendekatan managemen personaliaadalah manager yang senantiasa memberikanmotivasi dan penghargaan bagi kinerja anak buahnya. Dengan demikian, manager akan segera mengetahui kapan organisasi yang dipimpinnya memerlukan penyegaran.
E.     Manegemen by information
   Manajemen dengan pendekatan informasi adalah pengelolaan organisasi yang berpusat pada peran penting nya informasi bagi kemajuan dan kinerja organisasi. Informasi bukan sekedar berita melainkan materi tentang berbagai kondisi dan situasi yang terjadi di dalam dan di luar organisasi.
Informasi yang di kelola dengan baik memberikan keuntungan organisasi, yaitu
1.      Bahan musyawarahyang berkaitan dengan materi yang di bacakan
2.      Alasan untuk mengambil keputusan
3.      Untuk bahan perancanan lanjutan
4.      Peningkatan kompetensi organisasi
5.      Melakukan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang mengancam masa depan organisasi
6.      Menambah wawasan kepemimpinan dalam berorganisasi
7.      Meningkatkan kinerja perusahaan
8.      Meyakinkan pihak luar dalam melakukan hubungan dalam melakukan hubungan kerja sama dengan dan antarorganisasi serta melakukan hubungan negosiatif dengan pihak-pihak yang akan mendukung perkembangan dan kemajuan organisasi
F.      Management by environment
            Lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling organisasi. Lingkungan ini meliputi tempat organisasi iyu berada, yakni lingkungan didalam dan di luar organisasi. Lingkungan yang sangat menentukan kemajuan organisasi adalah lingkungan masyarakat karna organisasi mengadak kontak secara lansung dengan masyrakat.
Dilihat dari berbagai bidangnya, manajemen fungisional, terdiri atas sebagai berikut:
a.       Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah manajemen yang menempatkan manusia sebagai sumber organisasi terpenting dalam suatu proses manajerial. Manusia dalam organisasi bukan mesin yang bergerak seperti robot tanpa pikiran dan perasaan.
Manusia adalah mahluk yang berfikir dan berperasaan. Dengan demikian, manajemen harus melihat sosok manusia dari sisi kemanusiaan yang kompleks dan unik. Kompleksitas manusia disebabkan oleh dinamika perubahan yang terjadi akibat potensi akal dan jiwanya.
Secara esensial, manajemen sumber daya manausia berbicara tentang peranan manusia dalam proses manajerial suatu organisasi. Fungsi utama manusia dalam proses manajerial suatu organisasi. Fungsi utama manusia dalam proses manajerial erat hubungannya dengan kompetisi atau kecakapan dalam mengelola kegiatan secara profesional.menurut kadarman dan yusup udaya, fungsi operatif dalam proses manajerial yang meliputi hal berikut:
1.      Personnel procurement
Memperoleh tenaga kerja dalam jumlah dan spesiikasi yang relevan dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Personnel development
Mengembangkan tenaga kerja pengembangan tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara mengikutsertakan ke dalam aktivitas pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam organisasi.
3.      Compensasion
Kompensasi, balas jasa atau kontribusi yang diberikan oleh karyawan kepada organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara optimal. Seluruh kontribusipegawai perlu dihargai dengan berbagai kompensasi yang memotivasi mereka bekerja lebih baik, misalnya dalam bentuk reward atau imbalan penghargaan, mungkin juga dipromosikan jabatan.
4.      Integration
Kepaduan antara tugas karyawan dan keahliannya, penempatan yang sesuai dengan kapasitas dan potensinya sehingga pelaksanan tugas dan tanggung jawabnya dapat meningkatkan produktivitas yang lebih baik. Kemudian seluruhketerampilan yang dimilikidisatupadukan dengan keadaan masyarakat dan lingkungan sekitarnya agar organisasi dapat dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan diri situasi dan kondisi lokal yang dimiliki.
5.      Maintenance
Mempertahankan kondisi yang terbaik yang dihasilkan oleh organisasi. Maintenance dapatdikatakan sebagao upaya pemeliharaan keadaan organisasi agar stabilitasnya tetap terjaga dengan baik
6.      Sparation
Mengembangkan fungsi operatif tenaga kerja agar memberikan kemasalahan bagimasyarakat. Karyawan – karyawan yang emiliki potensi yang baik, prestasi yang cermelang , keahlian yang menguntugkan, sebaiknya dipisahkan dan dijadikan percontohan kerja bagi masyarakat, dengan cara memberikan berbagai platihan atau keterampilan bagi masyrakat. Dengan demikian, sumber dayanya dapat disumbangkan dan diambil menfaat oleh masyrakat umum.
b.      Manajemen produksi
Manajemen produksi, disebut juga dengan manajemen operasi,adalah kegiatan mengatur penciptaan dan penambahan kegunaan barang atau jasa, penciptaan barang adalah pengadaan barang yang semula belum tersedia atau penambahan barang yang sama karena permintaan konsumen. Apabila perusahaan bergerak dalam industry jasa, pengadaan barang adalah menyediakan pelayanan kepada konsumenyang membutuhkan jasa berua tenaga atau pikiran yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia. Kegiatan produksi dalam setiap perusahaan membutuhkan pengelolaan yang baik karena berkitan dengan hal berikut.

1.    Perhitungan kuantitas dan kualitas produksi.
2.    Adanya permintaan barang atau jasa.
3.    Ketersediaan barang atau jasa.
4.    Biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan barang dan jasa.
5.    pengambilan keputusan yang menyangkut ada-tidaknya pengadaan barang dalam arti pembuatan yang baru maupun penambahan.
6.    situasi pasar yang memungkinkan keluarnya barang dengan optimal
7.    keseimbangan antara biaya produksi dan keuntungan yang akan diperoleh menurut perhitungan sebelumnya.
8.    pengamatan terhadap pihak-pihak yang memesan barang.
9.    pemeriksaan mesin atau alat-alat yang mendukung terpenuhinya produktivitas barang atau jasa .
10.          jumlah karyawan yang menangani produksi
11.          pembuatan desai produk yang lebih terndi
12.          lokasi tempat produksi dan jarak yang di tempuh menuju pasar produksi
13.          prediksi pemasaran barang menurut target yang di perhitungkan dengan mempertimbangkan perputaran modal awal menurut hitungan kotor dan bersih.
14.          pemeliharaan alat-alat produksi dan insentif lembur pegawai.

Bagian produksi berhubungan secara langsung dengan bagian keuangan dalam merespon permintaaan barang.apabila barang yang diproduksi tidak berhubungan dengan langsung dengan permintaan , perlu dilakukan analisis pasar sebelum dilakukan produksi barang. Pertimbangan yang harus dilakukan oleh manajer produksi adalah sebagai berikut :
1.   Jenis barang yang di produksi
2.   Barang-barang yang merupakan kebutuhan primer,sekunder, atau kebutuhan komplementer
3.   Harga barang, apakah terjangkau seluruh kalangan masyarakat
4.   Barang-barang yang hanya terjangkau oleh masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas , atau hanya kalangan kelas atas
5.   Barang-barang yang cepat habis seperti makanan, atau barang-barang yang lama habis, seperti barang elektronik, kendraan alat yang berupa mesin, kendraan, dan sejenisnya
6.   Barang-barang musiman, karena tuntutan situasi ,misalnya barang-barang yang hanya di beli pada saat tahun baru, musim kampanye parpol dan sejenisnya.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut dilakukan mengingat setiap perusahaan memiliki persediaan modal yang terbatas atau memperhitungkan perputaran modal yang seimbang antara input dan output permodalan .jika barang yang diproduksi tidak laku di jual. Barang akan menumpuk, akhirnya barang akan menumpuk, akhirnya barang akan dilelang dengan harga rendah ,hal ini mengakibatkan modal tidak kembali secara utuh, sementara biaya produksi yang sangat tinggi dan gaji karyawan harus di bayar. dengan kondisi tersebut, perusahaan akan segera gulung tikar.
c.       Manajemen pembiayaan atau permodalan
            Manajemen permodalan atau pembiayaan, juga disebut dengan istilah manajemen keuangan.dalam manajemen keuangan dibicarakan tiga hal pokok yang amat penting yaitu :
a.       berapa jumlah uang yang dimiliki perusahaan
b.      bagaimana memperoleh dana tambahan bagi perusahaan
c.       berapa jumlah laba yang telah diterima perusahaan
Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisi, dan pengendalian kegiatan keuangan organisai. Orang yang berperan dalam pengelolaan keuangan memiliki jabatan manajer keuangan,dan bendahara.pengelolaan keuangan ini berdasarkan pada keputusan yang diambil oleh manajer utama perusahaan yang bersangkutan, baik melalui musyawarah maupun dengan otoritas jabatannya.
      Manajer keuangan harus memerhatikan sumber-sumber keuangan perusahaan. Ia harus memiliki kepandaian mengelola dan mengendalikan keuangan perusahaan dengan cara merencanakan pendanaan kegiatan yang benar-benar telah di ukur  efektivitas dan efisiensinya, terutama perhitungan laba-rugi dari kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan semacam itu merupakan fungsi langsung dari manajemen keuangan.
     Setiap keuangan yang di peroleh dan sekaligus dimiliki organisasi akan di pertimbangkan cara-cara pemanfaatannya, terutama yang berkaitan dengan investasi jangka pendek dan jangka panjang organisasi.manajer harus mengambil keputusan terbaik untuk pengelolaan keuangan perusahaanya sehingga uang tidak bersifat pasif, tetapi aktif dan memberikan hasil guna yang membantu system perusahaan kea rah yang lebih maju.
     Untuk mengambil keputusan keuangan yang benar , manajer keuangan harus menentukan tujuan yang akan di capai. Keuangan perusahaan berhubungan dengan hal berikut :
1.      Pendanaan kegiatan rutin perusahaan
2.      Pendanaan produksi pesanan konsumen
3.      Pendanaan produksi hasil prediksi manajemen
4.      Pendanaan produksi tambahan
5.      pendanaan kegiatan insidental yang tidak terduga
6.      dana pasif sebbagai tabungan perusaan yang didepositokan
     Manajemen keuangan berkaitan pula dengan lembaga-lembaga keuangan.keberadaan lembaga keuangan bertujuan agar proses alokasi tabungan ke pihak – pihak yang memerlukan investasi dapat lebih efisien. Secara keseluruhan, ada lembaga – lembaga keuangan yang tergolong system moneter dan ada pula yang di luar system moneter.
Lembaga keuangan sitem moneter yaitu :
1.      otoritas moneter , yakni bank sentral
2.      bank pencipta uang giral , yaitu bank sentral
3.      pialang pasar uang
Lembaga keuangan di luar system moneter dapat berupa
1.      bank bukan pencipta uang giral , misalnya bank perkreditan rakyat
2.      lembaga pembiayaan yaitu :
a . perusahaan modal ventura
b. perusahaan sewa guna
c. perusahaan anjak piutang
d. perusahaan kartu kredit
e. perusahaan pembiayaan konsumen
f. perusahaaan pengadaian
 3. perusahaan asuransi, yaitu :
a.       Asuransi
b.      Asuransi jiwa
c.       Asuransi
d.      Reasuransi
e.       Broker asuransi
f.       Broker reasuransi
g.      Penilai kerugian asuransi
h.      Konsultan akturia
4. lembaga di bidang pasar modal, yaitu :
    a. dana pension pemberi kerja
    b. dana pension lembgaga keuangan

5. lembaga di bidang pasar modal, yaitu :
    a. bursa efek
    b. lembaga kliring penyelesaian dan penyimpangan
    c. perusahaan reksa dana
    d. perusahaan efek, di antara nya penjamin emisi, pedagang perantara, dan manajer investasi
   e. lembaga penunjang pasar modal, yaitu :
      * biro administrasi efek
      * tempat penitipan harta
      * wali amanat

     Lembaga-lembaga keuangan tersebut sangat di butuhkan oleh organisai yang di dalamnya terdapat perencanaan dan pengelolaan keuangan.
d.      Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran adalah kajian manajemen yang menitikberatkan pada pengelolaan produksi barang dipasaran, pendistribusian barang, promosi, dan penjualan barang. Setiap barang yang diproduksi berhubungan dengan target pasar tertentu. Upaya untuk memperoleh  pasar yang baik memerlukan proses manajerial yang baik pula. Oleh karena itu,dalam perspektif manajemen pemasaran, setiap konsumen adalah calon yang akan membeli barang dan mereka harus merasakan kepuasan dari manfaat barang yang dibeli. Pandangan itulah yang memperdalam analisis pasar sebelum dilakukamn pendistribusian barang.
Manajemen pemasaran harus menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, serta merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien sehingga target yang hendak dicapai dalam pemasaran suatu produk sesuai tujuan yang dimaksudkan.
Banyak strategi pemasaran yang berkembang dewasa ini dengan tujuan agar barang yang ditawarkan lebih mudah dan lebih cepat habis. Beberapa jenis strategi pemasaran adalah sebagai berikut:
1.      Melakukan diskon atau cuci gudang terhadap barang yang ditawarkan.
2.      Melakukan pameran produk yang dapat dilihat seacara langsung oleh masyarakat.
3.      Melaksanakan demonstrasi produk yang fungsinya dapat dilihat dan dinilai secara langsung oleh konsumen.
4.      Penawaran barang secara langsung kepada konsumen melalui metode door to door, promosi atau iklan melalui media massa, Koran, televisi, radio, memasang spanduk, menyebarkan sticker, menjajakan barang di pinggir jalan raya, menawarkan barang di tempat-tempat ramai pengunjung, memanfaatkan sales promotion girls, dan yang serupa.
5.      Membangun pemasaran melalui system multi level marketing.
6.      Memberikan hadiah melalui surat ke alamat calon konsumen, dan
7.      Mempromosikan barang dan membagikannya kepada masyarakat secara cuma-cuma.
e.       Manajemen strategis
          Manajemen strategis adalah suatu proses untuk menempatkan posisi organisasi pada titik strategis agar perkembangannya senantiasa memperoleh keuntungan atau kemakmuran. Menurut Achmad Djuaeni Kadmasasmita, dalam manajemen strategis terdapat upaya pengintegrasian antara perencanaan strategis dan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas organisasi, efisiensi anggaran, optimalisasi penggunaan sumber daya, evaluasi program kinerja, dan pelaporan.
Dengan pengertian diatas, dalam manajemen strategis terdapat langkah-langkah yang harus dilaksanakan, yaitu:
1.      Melakukan formulasi dengan cara mengembangkan visi dan misi organisasi, identifikasi peluang dan tantangan dari luar organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan oorganisasi, menetapkan tujuan, menyusun strategi alternatif, dan memilih strategi khusus.
2.      Melakukan tahapan implementasi, dengan mengalokasikan dana dan pembagian kerja yang proposional, penjadwalan waktu, dan target yang disesuaikan dengan kemampuan optimal dari organisasi.
3.      Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan organisasi, pengumpulan informasi yang mendukung perbaikan implementasi dan strategi organisasi, serta membuat perencanaan lanjutan. Dalam evaluasi dilakukan reviu terhadap factor internal dan eksternal yang menjadi hambatan kesuksesan organisasi, mengukur kinerja, dan mengambil tindakan koreksi.
Dalam manajemen strategis selalu diupayakan suatu tindakan yang meliputi pemeriksaan dan penelitian secara lebih mendalam terhadap seluruh rencana organisasi yang akan dilaksanakan. Strategi pelaksanaan kegiatan diarahkan pada target yang hendak dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pemilihan strategi dilakukan dengan mempertimbangkan keadaan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini dan yang telah diperkirakan untuk yang akan datang.
Perencanaan strategi dibuat dengan mempertimbangkan sumber daya manusia yang dimiliki dan sumber dana yang tersedia dalam organisasi. Kemudian, mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatannya. Waktu dengan tujuan yang telah ditetapkan dip[erkirakan relevansinya sehingga penerapan strategi yang telah ditetapkan tidak mempersulit tercapainya tujuan organisasi. Dengan demikian, strategi berhubungan dengan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan rencana kerja organisasi.
Dilihat dari model manajemen yang biasa diterapkan, manajemen terdiri atas beberapa jenis berikut.
1.      Manajemen Ilmiah (Scientific Management)
Tokoh manajemen ilmiah adalah F.W. Taylor (USA) dan H. Fayol (Perancis). Manajemen ilmiah adalah manajemen yang didasarkan kepada persyaratan-persyaratan ilmiah. Yang dimaksud dengan persyaratan ilmiah adalah:
a.       Segala sesuatu yang disusun secara sistematis dan logis.
b.      Berdasarkan kepada observasi objektif.
c.       Empiris.
d.      Dapat diteliti dan diuji validitasnya.
e.       Memiliki teori yang dapat digunakan sebagai kerangka analisis.
f.       Bersifat dialektis.
g.      Mengandung kebenaran relatif.
h.      Berdiri sendiri sesuai dengan disiplin keilmuannya yang ajeg, dan,
i.        Rasional dan dapat diterapkan sesuai dengan jenis keilmuannnya yang bersifat terapan.
2.      Manajemen Paternalistik atau Kebapaan
Manajemen kebapaan dalam pelaksanaan manajerial berpusat pada petunjuk dan kehendak pimpinan sebagai penguasaan tunggal. Seorang manajer atau leader dalam organisasi akan memandang bahwa semua pegawai adalah anak-anak yang harus diperhatikan, diayomi, dan tidak diberikan kepercayaan sepenuhnya. Pengawasan kepada pegawai seperti mengawasi anak sendiri. Pegawai dipandang belum menguasai sepenuhnya kinerja organisasi. Oleh karena itu, seluruh kinerjanya harus merujuk sepenuhnya kepada petunjuk pimpinan. Manajemen paternalistic tidak begitu peduli dengan proses kaderisasi, bahkan baginya kesuksesan sangat bergantung kepada kepemimpinannya sendiri.

3.      Manajemen Tradisional
Manajemen tradisional adalah proses manajerial organisasi yang berpegang pada aturan-aturan yang telah lama berlaku secara turun temurun. Tradisi yang sudah berusia ratusan tahun dijadikan satu-satunya model pengelolaan organisasi. Misalnya, manajemen Pondok Pesantren Salafiah sangat tradisional. Kepemimpinan kiai bersifat turun-temurun mengikuti system monarki.

4.      Manajemen Sistematis
Manajemen sistematis adalah manajemen yang melakukan praktik manajerial terhadap jalannya roda organisasi dengan merangkai seluruh kegiatan secara tersusun sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kegiatan disusun dengan tertib, diklasifikasikan menurut urutan yang telah disepakati. Proses pelaksaan aktivitas organisasi tidak boleh serampangan dan tumpang tindih, tetapi sepenuhnya harus mengikuti rangkaian kegiatan yang sesuai dengan jadwal pelaksanaannya.

5.      Manajemen Terbuka
Manajemen terbuka atau open management adalah pelaksanaan manajerial suatu organisasi yang dapat diketahui oleh seluruh komponen organisasi. Seluruh manajer dan karyawan organisasi diajak bermusyawarah dan membahas seluruh perencanaan dan pelaksanaan kegiatan hingga pada laporan pertanggungjawaban yang tebuka. Pegawai organisasi diberi kesempatan memberikan masukan berupa sumbangan pikiran, sanggahan, kritik, dan sebagainya untuk menyempurnakan rencana pelaksanaan organisasi.

6.      Manajemen Demokratis
Manajemen demokratis memiliki sifat yang sama dengan manajemen terbuka. Dalam manajemen demokratis, seluruh karyawan organisasi memiliki hak berpendapat dan memberikan kritik konstruktif bagi organisasi. Hubungan atasan dengan bawahan terjalin dengan baik karena keduanya banyak terlibat dalam dialog-dialog yang terbuka sesuai dengan asas-asas demokrasi. Akan tetapi, dalam manajemen demokrasi yang dimaksud bukanlah demokrasi liberal, yang memberikan kebebasan kepada personal organisasin tanpa batasan. Demokrasi yang dilaksanakan tetap mengacu pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berlaku dalam organisasi.














BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manajemen dapat  diterapkan di dalam berbagai bentuk organisasi, dan setiap organisasi memiliki norma sendiri dalam menerapkan  menajemen seebagai sistem yang menjalankan roda organisasi. Oleh sebab itu, jenis -jenis manajemen dapat di lihat dari berbagi sudut pandang. Made Pidarta menjelaskan bahwa sebagai sebuah sistem manajemen dapat dilihat dari berbagai sudut pandang berikut.
1.      Manajemen by objective
2.      Manajemen by structures
3.      Manajemen by technique
4.      Manajemen by people
5.      Manajemen by information
6.      Manajemen byenvironment

B.     Kritik dan Saran
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari, bahwa  masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.









Daftar pustaka
http://andrydelfa.blogspot.com/2009/11/project-scope-management.html
Athoillah, Anton. 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Pustaka Setia Bandung: Bandung


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Profil Perusahaan PT Tunggal Perkasa Plantation

PT Tunggal Perkasa Plantation Inhu Riau Sejarah Perusahaan Pada tahun 1918 terdapat tiga perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dengan luas lahan 28.000 ha yang berada di Air Molek, Riau. Perusahaan tersebut adalah NV Cultur Maatachappij Indragiri milik Swiss, Indragiri Rubber Limited (IRL) dan Klawat Syndicate yang merupakan joint venture antara perusahaan Inggris dengan Strut Company Malaysia.  Ketiga perusahaan tersebut dinasionalisasikan oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) pada tahun 1963 dan pengelolaannya diserahkan kepada PT Perkebunan Indragiri (PT PI) yang kemudian dilikuidasi kembali oleh pemerintah RI dan diserahkan kepada PT Kulit Aceh Raya Kapten Markam (PT Karkam). Pada tahun 1964 PT Karkam diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Setelah itu, pada tahun 1966 - 1968 perkebunan tersebut diserahkan kepada PT Aslam Karkam II (PT Askar II) dan pada tahun 1968 - 1969 perkebunan tersebut diserahkan kembali kepada PT Perkebunan Indragiri. Pada Tahun 1969 - 1971 per